REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Media pemerintah Suriah melaporkan, militer Israel telah meluncurkan puluhan rudal ke Suriah pada Kamis (10/5) pagi. Rudal-rudal itu menghancurkan instalasi radar dan menghantam gudang amunisi.
Sebelumnya, militer Israel mengatakan pasukan Iran di Suriah telah menembaki salah satu pos terdepan mereka di dekat perbatasan. Penduduk Damaskus mengaku melihat serangkaian ledakan di atas kota dari tembakan sistem pertahanan udara Suriah.
Ketegangan antara Israel dan Iran telah mengancam ekskalasi baru di Suriah. Iran dan milisi Syiah diketahui telah bersekutu mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam perangnya melawan militan yang tengah berusaha menggulingkannya.
"Pertahanan udara [Suriah] menghadapi puluhan rudal Israel dan beberapa dari rudal itu mencapai target dan menghancurkan salah satu radar," tulis kantor berita Suriah SANA, mengutip sumber militer.
Ketika ditanya apakah Israel telah menyerang wilayah dekat Damaskus, seorang juru bicara militer Israel mengatakan: "Saya tidak akan mengomentari hal itu pada saat ini."
Televisi pemerintah Suriah menyiarkan rekaman video yang menunjukkan sistem pertahanan udara mereka tengah menembak rudal-rudal yang masuk. Pesawat tempur Israel diduga menembakkan rudal dari luar perbatasan Suriah dan menargetkan Kota Baath di Provinsi Quneitra.
Seorang koresponden SANA mengatakan serangan Israel itu menargetkan brigade pertahanan udara Suriah dan berusaha menghancurkan instalasi radar. Kantor Berita Nasional Lebanon, mengutip pernyataan komando Angkatan Darat Lebanon, melaporkan adanya jet-jet Israel yang mengitari wilayah Lebanon pada Kamis (10/5) pagi sebelum serangan.
Juru bicara militer Israel Letnan Kolonel Jonathan Conricus mengatakan sebelumnya, Israel akan membalas serangan pasukan Iran terhadap pos-posnya yang berada di Dataran Tinggi Golan. Namun ia tidak merinci pernyataannya.
Menurut Conricus, dalam serangan itu sekitar 20 proyektil, kemungkinan besar roket, telah ditembakkan oleh Pasukan Quds, cabang dari Garda Revolusi Iran, sekitar pukul 00.10 dini hari. "Beberapa roket itu telah dicegat oleh sistem pertahanan udara Iron Dome Israel. Kami tidak menerima laporan adanya korban. Jumlah kerusakan yang kami nilai saat ini juga rendah," ujar dia.
Gejolak regional ini dipicu oleh pengumuman Presiden AS Donald Trump pada Selasa (8/5) terkait penarikan AS dari kesepakatan nuklir Iran. Beberapa jam kemudian, roket-roket Israel langsung menargetkan pangkalan militer di Kisweh.
Syrian Observatory for Human Rights mengatakan serangan itu menewaskan 15 orang, termasuk delapan warga Iran. Israel tidak membenarkan atau menolak telah bertanggung jawab dalam serangan tersebut.