REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembacaan surat Al-Isra dan Al-Kahfi bersama mengawali Aksi Bela Alquds di lapangan silang Monas, Jumat (11/5) pagi. Lantunan surat Al-Isra terdengar menggema di lapangan silang Monas.
Pembacaan surat Al-Isra dipandu sejumlah qari dan hafidz dari panggung utama. Pembacaan surat Al-Isra lalu disambung dengan pembacaan surat Al-Kahfi sebagaimana sunah pada Jumat.
Panggung utama sendiri nampak terdiri atas dua panggung. Panggung dengan latar putih untuk pengisi acara lelaki dan panggung dengan latar hitam untuk pengisi acara perempuan.
Dari denah, tempat peserta perempuan berada dekat Stasiun Gambir. Namun, sebagian peserta perempuan juga nampak duduk di depan panggung berlatar hitam. Para ibu terlihat membawa serta anak-anak mereka. Selain berikat kepala dengan kain bertulis kalimat tauhid, anak-anak yang ikut juga mengibarkan bendera Palestina dan Indonesia.
Aksi ini merupakan bentuk penolakan terhadap sikap Presiden AS Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai bagian dari Israel. Trump juga memindahkan Kedutaan Besar AS ke Yerusalem dan akan diresmikan dalam waktu dekat. Padahal bangsa Palestina yang didukung oleh mayoritas negara di dunia telah mengakui Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina di masa mendatang.
"Langkah (kedutaan) ini tidak hanya ilegal tetapi juga akan menghalangi pencapaian perdamaian yang adil dan abadi antara dua negara berdaulat dan demokratis di perbatasan 1967, Israel dan Palestina hidup berdampingan dalam damai dan keamanan," kata negosiator Palestina Saeb Erekat dalam sebuah pernyataan.
Baca juga, Massa Aksi Bela Pastina akan Penuhi Monas Besok.
Awal pekan ini, Gedung Putih mengumumkan lima delegasi yang akan menghadiri upacara pembukaan kedutaan besar Amerika Serikat (AS). Lima delegasi itu termasuk putri Trump Ivanka, menantu laki-laki Jared Kushner, dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin. Duta Besar AS untuk Israel David Friedman dan utusan Timur Tengah Pemerintahan Trump, Jason Greenblatt juga akan hadir.