Jumat 11 May 2018 10:46 WIB

PBNU Ajak Umat Tegakkan Amar Makruf Nahi Mungkar dengan Baik

Islam menolak segala tindak kekerasan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Senjata yang digunakan napi kasus terorisme dalam drama penyanderaan polisi teronggok di salah satu ruangan Rutan cabang Salemba di Mako Brimob, Kelapa Dua, Jakarta, Kamis (10/5).
Foto: antara
Senjata yang digunakan napi kasus terorisme dalam drama penyanderaan polisi teronggok di salah satu ruangan Rutan cabang Salemba di Mako Brimob, Kelapa Dua, Jakarta, Kamis (10/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengutuk tindakan terorisme yang menewaskan lima anggota polisi di Rumah Tahanan (Rutan) Mako Brimob Kelapa Dua Depok, Jawa Barat beberapa hari lalu. Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal PBNU H Helmy Faishal Zaini.

Menurut Helmy, tindakan teroris itu dilakukan oleh orang atau kelompok yang menentang konsensus bersama para pendiri bangsa, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena itu, PBNU mengajak kepada semua pihak hendaknya menegakkan amar makruf nahi munkar dengan cara-cara yang baik dan bijak. Menurutnya, Islam adalah agama yang luhur.

"Maka (Islam) harus diajarkan, didakwahkan, disyiarkan dengan cara-cara yang luhur dan mulia," ujar Helmy dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Jumat (11/5).

(Irwan Sarjana, Polisi yang Disandera Itu Rajin Puasa Sunnah)

PBNU juga menegaskan Islam menolak segala tindak kekerasan. Oleh karena itu, hendaknya setiap umat Islam menegakkan Islam rahmatan lil alamin karena agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW tersebut untuk mewujudkan perdamaian.

"Maka untuk itu kami mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam, khususnya kepada warga NU, mari wujudkan Islam yang ramah, bukan Islam yang marah, mari tegakkan Islam yang mengajak, bukan Islam yang mengejek, Islam yang merangkul bukan memukul," ujar Helmy.

PBNU menyatakan dukungan kepada pemerintah, khususnya aparat penegak hukum agar terciptanya kemanan bagi masyarakat. PBNU juga menyampaikan belasungkawa atas lima anggota polisi yang gugur di Mako Brimob. Menurut Helmy, polisi itu meninggal dalam keadaan syahid dan khusnul khatimah.

"Kita doakan keluarga yang ditinggalkan mendapat ketabahan dan kesabaran," kata Helmy.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement