Selasa 15 May 2018 10:09 WIB

BI: Fundamental Ekonomi Masih Kuat

Nilai tukar rupiah pada Selasa pagi dibuka melemah.

Bank Indonesia
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Bank Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Deputi Direktur Bidang Advisory dan Pengembang Ekonomi Kantor Perwakilan BI Sulut MHA Ridhwan mengatakan, fundamental ekonomi Indonesia relatif kuat sehingga tidak mudah digoyahkan dengan aksi terorisme saat ini.

"Kita tidak perlu khawatir karena dasar ekonomi Indonesia relatif baik dan kuat," kata Ridhwan di Manado, Selasa (15/5).

Dia mengatakan, adanya pelemahan nilai tukar rupiah lebih dominan disebabkan tekanan mata uang dolar yang menguat seiring dengan recovery perekonomian Amerika Serikat.

Penguatan dolar berdampak pada depresiasi mata uang domestik di sejumlah negara, rupiah melemah 1,2 persen; Thai baht 1,76 persen; Turkish lira 5,27 persen, dan negara lainnya. "Jadi, bukan hanya rupiah saja yang melemah, dan bukan karena dampak aksi teror bom Surabaya," katanya.

Gangguan keamanan atau terorisme akhir-akhir ini juga terjadi di beberapa negara, termasuk di Eropa. Indonesia sudah beberapa kali mengalami serangan ini dan dapat diatasi dengan baik oleh aparat pemerintah.

"Sehingga kami yakin, sentimen pasar di bursa saham hanya bersifat sementara karena sebetulnya fundamental ekonomi kita relatif baik/kuat," katanya.

Sementara itu, untuk kebijakan BI terkait pelemahan rupiah dan perkembangan dinamika perekonomian global yang dapat berpotensi menjadi tantangan bagi perekonomian Indonesia dalam jangka menengah dan panjang, BI akan secara tegas dan konsisten mengarahkan dan memprioritaskan kebijakan moneter pada terciptanya stabilitas.

Dia mengatakan, BI memiliki ruang cukup besar untuk menyesuaikan suku bunga kebijakan (BI 7-Daya Reverse Repo Rate). Respons kebijakan tersebut akan dijalankan secara konsisten dan pre-emptive untuk memastikan terciptanya stabilitas.

BI juga akan tetap konsisten mendukung berjalannya mekanisme pasar secara efektif dan efisien agar ketersediaan likuiditas, baik di pasar valuta asing maupun pasar uang, tetap terjaga dengan baik.

 

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (15/5) pagi melemah 49 poin menjadi Rp14.012 dibanding posisi sebelumnya Rp13.963 per dolar AS.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement