Kamis 17 May 2018 13:25 WIB

RZ Targetkan 1,5 Juta Orang untuk Program Ramadhan Berdaya

Saat ini jumlah desa berdaya binaan rumah zakat ada 1.118 desa.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Rumah Zakat mendistribusikan Bingkisan Keluarga Berdaya untuk 6 orang di Kota Cirebon, Jawa Barat.
Foto: Rumah Zakat
Rumah Zakat mendistribusikan Bingkisan Keluarga Berdaya untuk 6 orang di Kota Cirebon, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Khusus di bulan ramadan ini, Rumah Zakat telah mempersiapkan sejumlah program istimewa sebagai bagian dari pemberdayan masyarakat di desa berdaya. Menurut CEO Rumah Zakat, Nur Efendi, progrm ini bernama Utama Ramadhan Berdaya. "Kami targetkan sekitar 1,5 juta orang bisa diberdayakan dengan program Ramadhan Berdaya ini," ujar Nur kepada wartawan, Kamis (17/5).

Nur menjelaskan, program Ramadhan Berdaya itu di antaranya adalah ada program mendistribusikan 124 ribu paket berbagi buka puasa, 14.300 paket kado lebaran yatim, 6.200 bingkisan lebaran keluarga. Juga 8.850 paket syiar quran dan 300 penerima manfaat program janda berdaya di desa berdaya binaan Rumah Zakat. "Saat ini, jumlah desa berdaya binaan rumah zakat ada 1.118 desa yang tersebar di 191 kota/kabupaten dari Aceh sampai Papua," katanya.

Tujuan dari program Ramadhan Berdaya, kata dia, adalah untuk memberikan kebahagiaan bagi penerima manfaat yang ada di desa berdaya. Ia berharap, program ini dapat menjadi penyemangat bagi semua masyarakat agar menjadi mandiri.

Menurut Nur, desa berdaya adalah proses pemberdayaa wilayah berdasarkan pemetaan potensi lokal di berbagai bidang. Yakni, ekonomi, kesehatan, lingkungan dan pendidikan. Dengan adanya pembinaan pada desa berdaya, maka diharapkan bisa memperbaiki kualitas hidup individu dan komunitas masyarakat. "Pada 2018, kami berkomitmen untuk membina 1.234 desa berdaya yang tersebar di 34 provinsi," katanya.

Program lainnya yang ada di Ramadhan Berdaya adalah, program membebaskan masyarakat dari jeratan renternir. Karena, banyak masyarakat yang terlilit hutang akibat berbagai kebutuhan mendasar. Misalnya, untuk biaya rumah sakit, biaya makan, dan pendidikan.

"Kami akan bebaskan mereka yang terlilit renternir ini. Terutama mustahik yang terlilit utang karena tak mampu makan, biaya pendidikan dan kesehatan," katanya.

Rumah Zakat, dia mengatakan, memfokuskan program Ramadhan Berdaya ini ke pedesaan. Karena kemiskinan yang terbesar ada di desa. Melalui program ini, pada 2016 masyarakat yang sudah diberdayakan mencapai 1,6 juta. "Targetnya tahun ini bisa lebih dari tahun sebelumnya," katanya.

Bahkan, kata dia, pada 2023 ia menargetkan bisa memberdayakan lima ribu desa. Setiap tahun rata-rata, ada 300 desa yang diberdayakan. Karena, dalam menjalankan program ini, Rumah Zakat dibantu oleh masyarkaat desa dan pemuda pelopor. "Khusus di Jabar, ada sekitar 300 titik desa berdaya. Memang, Jabar dan Jateng, porsinya cukup besar," katanya.

Nur menyontohkan, salah satu desa di Jabar yang berhasil menjalankan program desa berdaya ini ada di daerah Lembang dan Pangalengan. Di Lembang, masyarakat yang pada umumnya petani, sebelumnya sangat bersandar dan bergantungan pada pupuk kimia. Kemudian, dengan dibantu Rumah Zakat, warga desa Mekar Wangi yang melakukan budi daya kelinci mengambil urine kelinci untum diolah dijadikan pupuk.

"Sekarang semua petani di daerah itu pupuk pakai organik. Hasil taninya jadi meningkat baik secara kualitas maupun kuantitas, salah satunya menanam cabai. Peningkatan penghasilannya mencapai 58 persen," kata Nur seraya mengatakan, di Cimaung pun Rumah Zakat membina masyarakatnya menjadi desa wisata. 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement