Jumat 18 May 2018 14:48 WIB
Dari Komunitas

Komunitas Jendela Depok Sambung Silaturahim dengan 'Arisan'

KJD rutin menggelar berbagai kegiatan kemanusian

Rep: mgrol104/ Red: Agung Sasongko
Komunitas Jendela Depok
Foto: Dok. KJD
Komunitas Jendela Depok

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Geram melihat sifat individualitas masyarakat yang makin tinggi, Komunitas Jendela Depok (KJD) ini dibentuk untuk mengatasi masalah tersebut.

Hal itu berawal dari sekumpulan orang yang memiliki kepedulian dengan anak yatim dan dhuafa, serta melihat kondisi masyarakat yang lebih memilih gawai dibandingkan bercengkerama dengan kerabat. KJD menawarkan berbagai kegiatan kemanusian yang dapat mempererat tali silaturahim.

photo
Komunitas Jendela Depok menggelar donor darah bersama PMI/Dok Komunitas Jendela Depok

Melalui Agenda Rutin Silaturahmi dan Santunan (Arisan), KJD mengajak maksyarakat untuk bersama-sama bersilaturahim serta terjun langsung menyantuni anak-anak yatim dan dhuafa. Hingga saat ini, Arisan sudah masuk periode ke-10.

Tempat pelaksanaan Arisan ditentukan atas dasar kesepakatan anggota yang ada. Hingga kini, anggota KJD berjumlah 80 orang.

photo
Komunitas Jendela Depok

Sekretaris KJD, M Ilyas, menuturkan, selain kegiatan Arisan, KJD memiliki program KJD Rescue untuk membantu meringankan tugas teman-teman rescuer. Progam ini wujud kepedulian terhadap sesama dan rasa kemanusiaan.

“Kegiatan Arisan ini malah mendapat apresiasi yang positif, meski bukan dari kalangan menengah ke atas. Mereka dengan sukarela mau berbagi kebahagian dengan orang yang kurang beruntung,” kata Ilyas menambahkan.

Ilyas berharap agar makin banyak orang yang bergabung dengan komunitas ini dan memberi manfaat yang dapat dibagikan kepada orang lain. “Suka duka tentu banyak kami alami. Tetapi karena rasa kami senang melakukannya, sehabis kegiatan, rasa capek pun hilang,” ujar Ilyas.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement