Jumat 18 May 2018 15:13 WIB

Harga Daging Ayam Potong Merangkak Naik

Kendati harga naik, ketersediaan ayam potong masih cukup aman.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Aktivitas penjual daging ayam potong di los daging Pasar Bandarjo, Ungaran.
Foto: Bowo Pribadi.
Aktivitas penjual daging ayam potong di los daging Pasar Bandarjo, Ungaran.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Memasuki bulan suci Ramadhan, harga komoditas daging ayam potong di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, mulai mulai merangkak naik. Dalam sepekan terakhir, rata-rata kenaikan harga komoditas ini telah menyentuh Rp 3.000 per kilogram.

Perihal kenaikan harga daging ayam potong ini diamini oleh pedagang di Pasar Bandarjo, Ungaran, Kabupaten Semarang. Kendati mengalami kenaikan, ketersediaan ayam potong masih cukup aman.

"Berapapun kami minta dikirim barangnya selalu ada," kata Ninik Sugito (61 tahun), salah seorang pedagang daging ayam potong di Pasar Bandarjo, Ungaran, Jumat (18/5).

Ia mengungkapkan, kenaikan harga daging ayam potong ini sebenarnya sudah berlangsung sejak 10 hari sebelum Ramadhan. Awalnya harga daging ayam potong ini rata-rata hanya berkisar Rp 32 ribu per kg.

Awalnya, paparnya, kenaikan harga ini hanya berkisar Rp 1.000 per kg. Namun sejak sepekan sebelum Ramadhan, kenaikan harga komoditas ini mencapai Rp 3.000 per kg.

Sehingga harga daging ayam potong inisudah mencapai Rp 35 ribu per kilogram. Meski naik, imbuh dia, minat masyarakat untuk membeli daging ayam ini masih cukup tinggi. Artinya pasar masih tetap bergairah.

"Selama harga daging ayam potong ini naik, konsumen juga tidak berkurang. Setiap hari saya selalu menyediakan satu kuintal daging ayam juga selalu habis," jelasnya.

Selain harga daging ayam potong, lanjut Ninik, harga daging ayam kampung atau ayam Jawa juga mulai merangkak naik. Sebelumnya harga daging ayam kampung hanya berkisar Rp 65 ribu per kg.

Saat ini, daging ayam kampung dijual dengan harga Rp 70 ribu per kg. "Namun minat konsumen untuk membeli daging ayam kampung ini tidak sebanyak konsumen daging ayam potong," ujarnya.

Berbeda dengan daging ayam potong, harga komoditas daging sapi di Pasar Bandarjo terpantau relatif stabil, di level Rp 105 ribu hingga Rp 110 ribu per kg.

Bahkan sebelum hingga memasuki Ramadhan, harga komoditas daging sapi tersebut tidak berubah. "Ini menunjukkan harga daging sapi ini cenderung stabil," jelas Budhi (37), salah seorang penjual daging sapi.

Ia juga mengakui, harga daging sapi ini kerap mengalami lonjakan yang signifikan menjelang Hari Raya Idul Fitri nanti. Namun begitu, kalaupun ada kenaikan harga diharapkan tidak terlalu tinggi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement