Selasa 22 May 2018 17:37 WIB

Mark Zuckerberg Hadapi Sidang Parlemen Eropa

Zuck akan jawab soal kebijakan perusahaan tentang data pribadi dan dampak medsos

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Bilal Ramadhan
Mark Zuckerberg.
Foto: EPA
Mark Zuckerberg.

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Mark Zuckerberg akan menghadapi Parlemen Eropa pada Selasa (22/5). Pendiri Facebook itu akan datang ke Brussels untuk menjawab pertanyaan tentang kebijakan perusahaannya tentang data pribadi, privasi, dan dampak jejaring sosial pada pemilu, menghadapi interogasi oleh para pemimpin kelompok politik parlemen.

Bos teknologi tersebut sejauh ini menolak permintaan serupa untuk muncul di Parlemen Inggris, yang mendorong anggota parlemen Inggris untuk mengeluarkan panggilan resmi untuk Zuck. Pada April lalu, ia menghabiskan dua hari untuk memberi kesaksian di hadapan Kongres AS.

Antonio Tajani, presiden Parlemen Eropa, mengumumkan pekan lalu bahwa pertemuan itu akan diadakan tertutup. Pada Senin kemarin, ia menegaskan bahwa pertemuan itu akan disiarkan melalui internet, mengikuti intervensi di depan umum dan di belakang layar oleh kelompok sosialis, liberal, dan moderat.

''Saya secara pribadi telah mendiskusikan dengan CEO Facebook, Zuckerberg, kemungkinan webstreaming pertemuan dengan dia,'' kata Tajani, dikutip dari Independent, Selasa (22/5).

Dirinya mengaku senang mengumumkan Zuck menerima permintaan baru ini. Menurutnya, hal itu berita bagus untuk warga Uni Eropa. Dia berterima kasih kepada Zuck atas rasa hormat yang ditunjukkan kepada Parlemen Eropa.

Pertemuan itu digelar Selasa (22/5) mulai pukul 18.15 hingga 19.30 waktu setempat. Selain kunjungan Zuckerberg, perwakilan dari manajemen Facebook ditetapkan untuk muncul di hadapan pengadilan dan komite urusan dalam negeri Parlemen Eropa di kemudian hari untuk menjawab pertanyaan yang lebih rinci.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement