REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah tengah membangun lembaga pemasyarakatan (lapas) yang akan digunakan untuk menampung napi teroris. Lapas ini akan berada di kawasan Nusakambangan, yang terkenal sebagai penjara dengan penjagaan ketat.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, untuk menampung teroris yang paling membahayakan pemerintah memang sedang membangun lapas dengan penjagaan super ketat (super maximum security). Lapas ini diprediksi akan selesai tiga hingga empat bulan lagi.
"Ini tinggal penyelesaian saja, tinggal penyelesaian akhir. Itu mungkin dengan kapasitas 500 lebih kamar," kata Jokowi usai menghadiri buka puasa bersama di kantor DPD Partai Golkar, Rabu (23/5).
Kemarin, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengatakan, lapas ini merupakan tambahan untuk lapas pasir putih yang sudah ada di sana. Saat ini pembangunan lapas tersebut sudah mencapai 40 persen.
"Tinggal 60 persen lagi dan rencananya akan selesai tahun ini," ujar Yasonna usai rapat terbatas penanggulang terorisme di Istana Negara, Selasa (22/5).
Selain itu, pemerintah pun telah menyepakati untuk membangun rumah tahanan (rutan) baru bagi para teroris yang nantinya bernaung di bawah kepolisian. "Ya kita akan, tadi sudah disepakati akan dibangun, kalau rutan yang rencananya di Cikeas pak Kapolri yang melakukan," ujar Yasonna.