Rabu 23 May 2018 23:49 WIB

Bawa Armada Evakuasi, BNPB Klaim tak Ada Pengungsi

Status aktivitas Gunung Merapi masih waspada

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Anggota SAR DIY memantau puncak Gunung Merapi dari pos pantau Klangon di Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (23/5). Pasca letusan freatik pada pukul 13.49 WIB dengan durasi dua menit tim SAR melakukan pemantauan langsung puncak Gunung Merapi agar masyarakat tetap merasa aman.
Foto: Hendra Nurdiansyah/Antara
Anggota SAR DIY memantau puncak Gunung Merapi dari pos pantau Klangon di Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (23/5). Pasca letusan freatik pada pukul 13.49 WIB dengan durasi dua menit tim SAR melakukan pemantauan langsung puncak Gunung Merapi agar masyarakat tetap merasa aman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat meski Gunung Merapi telah berstatus waspada dan kembali meletus, hingga saat ini tidak ada pengungsi hingga Rabu (23/5) sore.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, berdasarkan update pada Rabu (23/5) pukul 15.00 WIB bahwa telah kembali terjadi letusan gunung pukul 03.31 WIB durasi 4 menit, ketinggian kolom 2000 meter yang teramati dari PGM Jrakah dan PGM Kaliurang arah barat daya. Kemudian kembali terjadi letusan pukul 13.49 WIB durasi 2 menit, ketinggian kolom tidak teramati.

Pandangan merapi secara pengamatan langsung maupun melalui CCTV saat ini tertutup kabut."Status aktifitas Gunung Merapi pada saat ini masih waspada," ujarnya saat dihubungi Republika, Rabu (23/5) petang.

Disinggung mengenai pengungsi yang muncul akibat erupsi, ia mengklaim hingga saat ini belum ada pengungsi. Kendati demikian, pihaknya mengklaim melakukan terus pendampingan di sekolah dengan membawa armada evakuasi seperti di sekolah dasar (SD) Kaliurang 1, SD Kaliurang 2, SD Sanjaya Tritis, SD Umbulharjo, SD Kepuharjo, SD Srunen, dan SD Glagaharjo.

Kemudian pada pukul 10.00 WIB siswa sudah pulang dari Sekolah masing-masing dan sudah dijemput oleh orang tua/ wali siswa. Ia meminta masyarakat untuk tidak panik dan tetap beraktifitas seperti biasa serta meningkatkan kewaspadaan. Selain itu, gunakan alat pelindung diri (APD) apabila beraktifitas di luar rumah berupa masker, kacamata, jaket, penutup kepala dan alas kaki.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement