Sabtu 26 May 2018 00:55 WIB

Pembangunan 8 Waduk Diprediksi Selesai Tahun Ini

Bendungan Kuningan diperkirakan bisa mengairi 3.000 hektare sawah.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nur Aini
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) berbincang dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah) dan Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan (keempat kiri) saat tiba di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Kamis (24/5).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) berbincang dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah) dan Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan (keempat kiri) saat tiba di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Kamis (24/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimistis pembangunan delapan waduk di beberapa daerah di tanah air akan selesai tahun ini. Waduk itu termasuk di antaranya adalah Bendungan Kuningan di Desa Randusari, Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

"Satu per satu akan selesai. Misalnya, tahun yang lalu Raknamo. Tahun ini mungkin delapan waduk lagi akan selesai, termasuk di dalamnya waduk Kuningan hari ini. Tahun depan akan selesai lagi," kata Jokowi usai meninjau pembangunan Bendungan Kuningan, Kabupaten Kuningan, Jumat (25/5).

Dikutip dari laman setkab.go.id, Jokowi menjelaskan bendungan Kuningan yang dibangun memiliki luas 221 hektare dengan membendung Sungai Cikaro, anak sungai dari Sungai Cisanggarung. Dia berharap bendungan Kuningan ini dapat mengairi 3.000 hektare sawah, dan juga akan menjadi sumber air baku sebesar 300 liter per detik untuk 300 ribu KK di daerah Kuningan dan juga di sekitar Brebes.

"Nanti kalau airnya sudah masuk akan kelihatan, ini akan menampung 25 juta meter kubik air sehingga bisa mengairi sawah tadi yang saya sampaikan, ujar Jokowi.

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan, peletakan batu pertama pembangunan Bendungan Kuningan ini telah dilakukan pada 2013. Kendati demikian, pembangunan terhenti dan kembali dilanjutkan pada 2015 lantaran terhambat masalah lahan.

Basuki menjelaskan, sebagian besar lahan untuk pembangunan Bendungan Kuningan tersebut merupakan lahan milik Perum Perhutani. Sehingga harus memenuhi aturan yakni dengan mengganti 200 hektare kawasan hamparan di tempat lain di Jawa apabila memanfaatkan lahan Perhutani seluas 200 hektare. "Bisa dibayangkan kalau kebijakan itu diteruskan pasti tidak ada pembangunan infrastruktur," ujar Basuki.

Karena itu, kata dia, pemerintah mengubah kebijakan tersebut. Yakni dengan menerapkan sistem pinjam pakai, bukan sistem mengganti lahan. Saat ini, pembangunan Bendungan Kuningan telah mencapai hampir 80 persen dan ditargetkan selesai pada Desember 2018 nanti. Pembangunan bendungan inipun menelan anggaran sekitar Rp 500 miliar. "Mudah-mudahan, sekali lagi ini menjadi waduk yang dibangun oleh pemerintah Jokowi-JK dan diselesaikan pada pemerintahan Jokowi-JK," ujar dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement