REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sebanyak 55 warga kelompok rentan hingga Sabtu (26/5) sore masih bertahan di pengungsian atau titik kumpul evakuasi di Balai Desa Glagaharjo. Mereka merupakan warga di lereng Gunung Merapi, Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Hingga sore ini pukul 16.00 WIB warga yang masih bertahan di titik kumpul Desa Glagaharjo sebanyak 55 jiwa terdiri dari balita, anak-anak, dewasa (orang tua), dan lansia," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman, Makwan.
Menurut dia, hasil pantauan, melalui pengamatan langsung maupun CCTV, visual Gunung Merapi dalam kondisi berkabut. "Pantauan seismik Gunung Merapi dari pukul 07.00 hingga 16.00 WIB Gunung Merapi landai. Sedangkan status Merapi masih waspada atau level 2," ujarnya.
Ia mengatakan, BPBD juga melakukan pendampingan di sekolah. BPBD membawa armada evakuasi di SD Kaliurang 2, SD Srunen, SD Kepuharjo, SD Umbulharjo, SD Glagaharjo.
Dia menyebutkan personel yang terlibat di antaranya dari TRC BPBD Sleman, TNI, Polisi, Satpol PP, SAR Satlinmas, SAR DIY, SAR MTA, Djiephatsong, Relsend dan Tuas. “Mulai pukul 10.00 WIB ujian kenaikan kelas (UKK) sudah selesai dan siswa sudah dijemput oleh orangtua/wali siswa," tuturnya.
Ia mengatakan, untuk kegiatan patroli kawasan wisata di lereng Merapi, hasil pantauan di Bunker Kaliadem, Kepuharjo, ada wisatawan asing yang diantar jeep wisata dan sudah diarahkan untuk tidak berlama lama. "Saat ini sebagian warung di kawasan bunker Kaliadem sudah mulai dikosongkan," ucapnya.
Sementara pantauan di Kaliurang ada satu bus wisata diarahkan untuk turun karena kawasan wisata Kaliurang ditutup. "Museum Gunungapi Merapi (MGM) dan Merapi Landmark sepi pengunjung. Di Kinahrejo (bekas rumah Mbah Maridjan) juga sepi pengunjung," katanya.
Untuk pantauan situasi penambangan di Sungai Gendol pada pukul 10.00 WIB masih terpantau adanya penambangan lewat Kopeng, Kepuharjo. Untuk portal masuk lewat Srunen sudah ditutup dan untuk alat berat berhenti beroperasi semua, imbuhnya.
Makwan mengatakan, droping Logistik bersama Dinsos dan Baznas Kabupaten Sleman ke titik kumpul warga di Balai Desa Glagaharjo dan rumah Heru Susanto (Tritis). "Droping logistik ini berupa gula, teh poci, kopi, telur, beras, biskuit, mi instan," tambahnya.