REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kondisi warga korban keracunan makanan diduga berasal dari Tutut (keong air tawar) sudah berangsur membaik. Tiga warga diperbolehkan pulang dari Puskesmas Kota Bogor.
"Ada dua pasien dewasa boleh pulang siang ini, dan ada satu pasien lagi berencana pulang, tetapi masih menunggu anaknya yang juga pasien keracunan," ujar Kepala Puskesmas Bogor Utara, dr Oki Kurniawan, Ahad (27/5).
Baca juga, Keracunan Massal di Bogor karena Keong Sawah
Dua pasien yang boleh pulang tersebut dirawat di Puskesmas Bogor Utara. Satu pasien yang berencana pulang, dirawat di Puskesmas Merdeka.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, 85 orang warga di Kampung Sawah, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara mengalami keracunan makanan usai mengkonsumsi tutut (keong air tawar). Warga berasal dari empat RT yang berbeda di satu RW 007, yaitu RT 01, RT 02, RT 03 dan RT 05. Mereka mengalami gejala mual, muntah, diare, disertai demam tinggi, usai mengkonsumsi Tutut.
Baca juga, Korban Keracunan Mengaku Trauma Makan Keong Sawah
Peristiwa tersebut terjadi secara massal pada Jumat (25/5) malam. Kader Posyandu, dan tenaga kesehatan Puskesmas Bogor Utara gerak cepat menolong warga di rumahnya, memberikan infus. Namun, kondisinya semakin memburuk hingga akhirnya dilarikan ke Puskesmas Bogor Utara.
Oki mengatakan, gejala yang dialami warga disebabkan oleh keracunan bakteri. Karena ada masa inkubasi lebih dari 24 jam setelah mengkonsumsi jajanan tutut, jumlah bakteri yang bertumbuh kembang dalam tubuh menimbulkan gejala mual dan muntah.