REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Selama bulan Ramadhan kali ini, stok darah yang ada di bank darah Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Semarang terus mengalami penurunan. PMI mengimbau warga untuk tetap berdonor meski tengah berpuasa.
Humas PMI Kabupaten semarang, Dafik Sholeh, mengatakan, penurunan karena jumlah pendonor melalui PMI Kabupaten Semarang juga cenderung menurun. "Di satu sisi, kebutuhan darah dari PMI Kabupaten Semarang tidak berkurang," ujar Dafik, Senin (28/5),
Ia menjelaskan, stok di bank darah PMI Kabupaten Semarang biasanya mencapai 1.500 kantong darah. Namun, selama bulan Ramadhan ini rata-rata stok di bank darah PMI Kabupaten Semarang berkisar 400 hingga 500 kantong.
Kendati begitu, stok darah di bank darah PMI kabupaten Semarang ini masih bisa mencukupi kebutuhan darah olehmasyarakat. "Artinya masih aman untuk mengantisipasi permintaan," ungkapnya.
Namun, kata Dafik, untuk mengamankan ketersediaan darah, PMI Kabupaten Semarang selama Ramadhan ini mendorong kegiatan donor darah dari komunitas non-Muslim.
Dari upaya ini, PMI mampu mendapatkan 30 a hingga 40 kantong darah tiap kali menggelar aksi donor darah. PMI Kabupaten Semarang juga membuka layanan donor darah di kantor PMI.
"Hari ini, kami melakukan donor darah di sekolah Theologia Kanaan, dengan sasaran mahasiswa dan komunitas non muslimyang ada di lingkunga pendidikan ini," ungkapnya.
Upaya lain yang dilakukan adalah melayani donor darah di kantor PMI kabupaten Semarang. Untuk donor darah dikantor PMI dilayani mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB.
Sehingga, umat muslim bisa mendonorkan darahnya selepas berbuka puasa. Upaya ini juga untuk melakukan antisipasi terhadap kejadian luar biasa selama ramadhan hingga Idul Fitri nanti.
"Kami berharap, melalui upaya ini ketersediaan darah di bank darah PMI Kabupaten Semarang tetap terjaga guna memenuhi permintaan dari masyarakat yang membutuhkan," tambah Dafik.