REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Sempat dibatalkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), KTT AS-Korea Utara tetap direncanakan sesuai awal. Belum lama ini, delegasi AS, Sung Kim bertemu denan delegasi Korut, Choe Son Hui di Seoul.
Menurut beberapa media, berakhirnya pertemuan di Seoul tersebut membuka spekulasi bahwa KTT akan tetap dilaksanakan. Seseorang pejabat di AS mengatakan bahwa pertemuan negoisasi itu dilakukan di perbatasan antara Korea Selatan dan Korea Utara.
Mereka berunding di Desa Panmunjom, di wilayah Korea Utara yang masuk di zona bebas militer antara kedua Korea. Tim delegasi AS dan Korut akan memusatkan pembahasan KTT nanti pada kesepakatan denuklirisasi dan perdamaian antar dua negara. Kemungkinan pertemuan akan dilakukan di Singapura pada Juni mendatang.
Jika KTT ini berhasil digelar, itu merupakan puncak dari segala upaya diplomasi yang selama ini dilakukan. Juga sebagai upaya mencegah konfrontasi militer antara Korut, Korsel dan AS.
Sebelumnya Trump telah membatalkan KTT pekan lalu. Namun kedua pihak masih berupaya tetap melaksanakan KTT. Trump juga mengatakan rencana KTT dengan Korut belum berubah.
Perkembangan itu kemudian disusul oleh peristiwa pertemuan mendadak antara dua pemimpin Korea, Kim Jong Un dan Moon Jae-in pada Sabtu kemarin. Korea Utara berkeinginan agar pertemuan dengan Presiden Trump tetap dapat terlaksana.
Dalam perkembangan lain, Gedung Putih mengukuhkan bahwa pihaknya mengirim tim aju ke Singapura akhir pekan ini, sesuai dengan jadwal semula, untuk menyiakan pertemuan puncak, dilansir laman AP.