REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN -- Paus Fransiskus menyatakan kesedihannya atas kekerasan di Nikaragua yang dilakukan oleh pasukan bersenjata. Ia meminta kekerasan di Nikaragua segera diakhiri.
"Saya berdoa bagi para korban dan keluarga mereka," kata Paus saat berbicara kepada puluhan ribu orang di Lapangan Santo Petrus, seperti dikutip Reuters. Kekerasan di Nikaragua dilakukan oleh pasukan bersenjata, yang dilakukan untuk menekan protes sosial.
Paus Francis, mengatakan Vatikan selalu siap untuk kemungkinan dialog. Tetapi hal ini harus disertai dengan komitmen serius untuk menghormati kebebasan dan kehidupan semua orang. "Saya berdoa semoga semua kekerasan berhenti dan syarat-syarat ditetapkan untuk memulai kembali pembicaraan segera mungkin," tambahnya.
Sedikitnya 15 orang tewas dan lebih dari 200 terluka pada Rabu di Nikaragua. Ini merupakan tindakan kekerasan terburuk dalam aksi protes terhadap Presiden Daniel Ortega, yang dimulai lebih dari sebulan lalu. Massa melakukan aksi protes terhadap perubahan yang diusulkan dalam jaminan sosial.
Aksi kekerasan ini juga dikutuk oleh konferensi waligereja Katolik di Amerika Tengah. Mereka menyebut tindakan yang dilakukan terhadap demonstran merupakan agresi terorganisir dan sistematis.
Organisasi hak asasi manusia setempat CENIDH mengatakan setidaknya 100 orang telah tewas sejak protes dimulai.