REPUBLIKA.CO.ID, KUTA -- Pemerintah mendorong pelaku usaha industri kecil menengah (IKM) untuk masuk ke pasar daring (online) melalui platform digital bernama e-Smart IKM. Marketplace besar yang telah bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian di dalamnya adalah Bukalapak, Tokopedia, Shopee, Blibli, dan Blanja.com.
"Peluang ini perlu direspons cepat pelaku usaha IKM untuk memperluas akses pasar dan bisnisnya melalui internet," kata Direktur IKM Kimia, Sandang, Aneka dan Kerajinan (KSAK) di Kementerian Perindustrian, E Ratna Utarianingrum di Kuta, Selasa (5/6).
Ratna mengatakan pemerintah berhasil mendorong 1.730 IKM masuk ke dalam pasar daring melalui e-Smart IKM. Tahun ini pemerintah menargetkan setidaknya empat ribu IKM direkrut mengikuti program serupa. Hingga Mei 2018, data menunjukkan sudah ada seribu IKM yang mengikuti ini di beberapa provinsi.
Staf Ahli Direktorat Jenderal IKM Kementerian Perindustrian, Nasaruddin Yunus menambahkan ke depannya IKM didorong menyertifikasi produknya agar memiliki Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Pemerintah memiliki Klinik HKI untuk industri kecil dengan syarat mendapatkan surat pengantar dari Dinas Perindustrian di kabupaten dan kota.
"Pemerintah akan memprioritaskan industri-industri wajib. Nilai investasinya maksimal Rp 15 miliar," kata Nasaruddin.
Sebanyak 50 IKM sektor fesyen, kerajinan, dan herbal yang berasal dari Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali mengikuti workshop e-Smart IKM yang berlangsung 5-6 Juni 2018 di Kuta. Sebanyak 31 IKM di antaranya merupakan bisnis perhiasan, terutama perak.
Bentuk pembinaan yang diberikan bagi IKM yang telah sukses agar bisa mengakses pasar lebih luas adalah fasilitasi pengembangan produk agar sesuai standar global. Pemerintah juga memfasilitas kepesertaan dalam pameran nasional dan internasional.
IKM yang belum sukses atau disuspend marketplace akan diberi solusi melalui fasilitator. Produk-produk lokal harapannya bisa membanjiri pasar daring di Indonesia dan dunia.