REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengamat politik ekonomi Ichsanuddin Noorsy menilai fitnah terhadap Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sangat keji dan merupakan upaya pembunuhan karakter. Ichsanuddin Noorsy menanggapi beredarnya info grafis berisi kabar bohong (hoaks) di sebuah portal terhadap Mentan Andi Amran Sulaiman yang dituduh mempunyai hubungan dekat dengan Bupati Pandeglang Irna Narulita.
Menurut Noorsy, info grafis dalam dunia digital adalah sarana untuk membunuh karakter oleh pihak tertentu terhadap orang-orang yang tidak disukai. “Karena itu, (saat menerima) informasi semacam ini harus dikonfirmasi berlapis ke beberapa kalangan. Harus ditelaah, apakah berhubungan dengan kinerja yang dikorbankan, baik pihak laki-laki maupun perempuan,” ujar Noorsy, Selasa (12/6)
Noorsy melanjutkan, Mentan Amran Sulaiman saat ini sedang berhadapan dengan mafia impor menyusul kebijakannya yang tidak menguntungkan importir bahan pangan. Para importir yang mempunyai kekuatan tersebut menggunakan semua saluran untuk membunuh karakter pihak-pihak yang dianggap merugikannya.
“Dulu, pada 2001, saya pun mengalami hal yang sama. Mereka main fisik, menggunakan penegak hukum dari dua warna seragam yang berbeda, menggunakan preman, dan media massa,” ujar Noorsy megenang hal yang dialaminya setelah melakukan kajian-kajian yang merugikan mafia impor kala itu.
Dia pun mengimbau Mentan agar tak gentar menghadapi kekuatan yang berniat jahat tersebut. Apalagi, kebijakan-kebijakan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam rangka membangun kedaulatan pangan dinilai sudah berada di jalur yang tepat (on the track). Walaupun konsekuensi dari kebijakan tersebut pasti akan berhadapan dengan berbagai kepentingan dalam perindustrian, perdagangan, maupun instansi lain yang bersinggungan dengan bisnis bahan pangan.
“Tetap saja konsisten, membangun kedaulatan pangan. Nanti akan terbukti siapa yang berpihak pada siapa,” ujar Noorsy seraya menyatakan dukungan penuh terhadap langkah kebijakan yang dilakukan Mentan.
Mengenai informasi berisi fitnah dan hoaks yang beredar di media sosial, Kepolisian Daerah Metro Jaya sudah menangkap dan menetapkan status tersangka terhadap pelaku penyebaran hoaks berisi fitnah tersebut.
Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Aziz mengatakan, Tim Cyber Crime Polda Metro Jaya telah membekuk Andi Mahfuri (24 tahun) di rumahnya di Cepedak, RT 03 RW 01 Purworejo, Jawa Tengah. Pria bernama lengkap Immawan Andi Mahfuri itu terbukti telah menyebar hoaks di media sosial. Andi memberikan informasi bohong terkait hubungan Mentan Andi Amran Sulaiman dengan Bupati Pandeglang Irna Narulita.
Hasil investigasi Tim Cyber yang melacak percakapan WhatsApp juga menemukan fakta bahwa antara Menteri Pertanian dan Bupati Pandeglang tidak pernah ada komunikasi sama sekali.
“Semua informasi dan gambar-gambar yang diedarkan tersangka adalah hasil karangan sendiri dan tersangka telah mengakuinya. Adapun motif pelaku hingga kini masih diselidiki oleh pihak kepolisian,” kata Idham.