REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pusat Muhammadiyah menilai keberangkatan Yahya Cholil Staquf ke Israel tidak sesuai dengan mukadimah bangsa Indonesia, Undang-Undang Dasar 1945. Padahal, UUD telah menegaskan, penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.
"Saudara Staquf tak mencerminkan sikap politiknya sesuai sikap politik bangsa Indonesia, sesuai mukadimah bangsa Indonesia, kata Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas kepada Republika.co.id, Kamis (13/6).
Ia mengatakan, berdasarkan falsafah dan konstitusi Indonesia dalam pembukaan UUD 1945 disebutkan, "Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan."
Namun, Staquf yang merupakan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) malah mengunjungi Yerusalem yang merupakan daerah jajahan Israel. "Beliau kan anggota Watimpres, kenapa tidak menghormati apa yang dikatakan oleh Pembukaan UUD 1945, ujar dia.