REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Abu Bakar Abdullah memiliki harapan besar agar tempat tinggalnya di Gili Gede, Kecamatan Sekotong Tengah, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) mendapat pasokan listrik sebagaimana daerah lain di Pulau Lombok. Listrik, kata Abu, menjadi salah satu kendala utama dalam mengembangkan usahanya. Abu merupakan pemilik usaha penginapan wisata di Gili Gede.
"Wisatawan yang datang itu biasanya hanya berkunjung saja, untuk kemudian pergi lagi keluar Gili Gede. Itu terjadi karena mereka tidak nyaman untuk menginap di Gili Gede yang tidak ada listriknya," kata Abu di Gili Gede, Lombok Barat, NTB, Kamis (14/6).
Harapan Abu akhirnya terwujud. Sehari sebelum lebaran, Kamis (14/6), kawasan Gili Gede sudah mendapat aliran listrik secara normal dari PLN yang membangun dua kabel laut berkapasitas 20 kilo Volt (kV) masing-masing sepanjang 2,4 kilometer sirkuit (kms). Selain itu, PLN juga membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 3,64 kms, Jaringan Tegangan Rendah 6,64 kms, dan empat gardu dengan total kapasitas 520 kilo Volt Ampere (kVA).
"Sekarang setelah ada listrik, saya akan tambah bangunan vila saya," kata Abu.
Abu memang berencana mengembangkan usahanya dengan menambah kamar untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke Gili Gede. Hal serupa juga disampaikan Kepala Desa Gili Gede, Musdan. Menurut Musdan, adanya aliran listrik di wilayahnya akan meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Listrik ini menjadi dambaan masyarakat kami sejak lama, terima kasih PLN," ujar Musdan.
General Manager PLN Wilayah NTB, Rudi Purnomoloka mengatakan terus berupaya membangun infrastruktur kelistrikan di daerah terpencil guna meningkatkan rasio elektrifikasi, seperti upaya PLN yang berhasil melistriki Gili Gede menjelang lebaran.
"Selain menjadi hadiah lebaran bagi masyarakat, kehadiran listrik diharapkan dapat mengembangkan potensi pariwisata dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Gili Gede," ungkap Rudi.
Rudi menyebutkan, Gili Gede yang dihuni sekitar 450 Kepala Keluarga merupakan salah satu pulau yang memiliki potensi, khususnya di bidang perikanan dan pariwisata. Sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai nelayan dan budidaya ikan laut. Beberapa penduduk juga memiliki homestay bagi wisatawan.
Rudi menjelaskan, pembangunan jaringan untuk melistriki Gili Gede dilakukan melalui Program Listrik Desa (Lissa) dengan total nilai investasi yang dikeluarkan PLN untuk melistriki Gili Gede mencapai Rp 19 miliar.
"Kami menyambungkan dua kabel sekaligus, satu sebagai cadangan jika terjadi gangguan. Selain itu, kalau pertumbuhan beban tinggi, kami juga tetap bisa penuhi. Dari sisi keamanan, kabel laut yang akan dipasang sudah dilapisi pengaman khusus dan telah disesuaikan agar dapat menjadi tempat tumbuhnya terumbu karang," lanjut Rudi.
Rudi menambahkan, pembangunan jaringan untuk melistriki Gili Gede memiliki tantangan yang cukup berat, khususnya dalam pengangkutan peralatan kelistrikan. Pengangkutan dilakukan dengan cara tradisional, yaitu menggunakan tongkang sederhana yang ditarik kapal kayu. Untuk menaikan seluruh peralatan, seperti gulungan kabel, trafo, dan tiang juga dilakukan secara manual, dengan digotong atau menggunakan gerobak.
"Hal ini membuat proses pengangkutan dan pembangunannya lebih lama. Karena kapal dan peralatannya sederhana, tentu kami harus lebih hati-hati. Ombak besar sedikit, tentu menaikkan peralatan ke kapal lebih sulit, bahkan terkadang kami harus menunda pengangkutan sampai cuacanya membaik," kata Rudi.
Begitu juga saat tiba di Gili Gede, seluruh peralatan diangkut dari dermaga menuju lokasi pemasangan menggunakan gerobak, bahkan terkadang harus digotong oleh beberapa petugas. Pasalnya, selain akses jalan yang kecil, di Gili Gede pun tidak terdapat mobil.
"Meskipun sulit, kami berusaha listrik dapat dinikmati masyarakat sebelum lebaran. Alhamdulillah, meskipun baru sekitar 196 rumah yang tersambung, mudah-mudahan ini bisa menjadi hadiah lebaran bagi masyarakat Gili Gede. Untuk warga yang belum, akan kami sambungkan setelah lebaran," ucap Rudi.
Dengan terlistrikinya Desa Gili Gede Indah maka saat ini seluruh desa di Pulau Lombok telah terlistriki.
"Masih ada dusun-dusun terpencil yang belum terlistriki. Kami akan terus berusaha agar seluruh masyarakat dapat menikmati listrik dari PLN," kata Rudi menambahkan.