Sabtu 16 Jun 2018 20:21 WIB

Dua Balita Nyaris Tenggelam di Pantai Padang

Orang tua diminta lebih waspada mengawasi anaknya di musim liburan.

Rep: Sapto Andika Candra/Riga Iman/ Red: Indira Rezkisari
Relawan penjaga pantai 'Padang Baywatch' bersiaga mengawasi pengunjung yang memadati kawasan Pantai Padang selama libur Lebaran.
Foto: Republika/Sapto Andika Candra
Relawan penjaga pantai 'Padang Baywatch' bersiaga mengawasi pengunjung yang memadati kawasan Pantai Padang selama libur Lebaran.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Dua balita dilaporkan nyaris tenggelam di kawasan wisata Pantai Padang pada Sabtu, (16/6) atau hari kedua Lebaran. Keduanya sempat terseret ombak sekitar pukul 08.30 WIB pagi lantaran diduga kurang mendapat pengawasan dari orang tua. Meski nyaris tenggelam, Naya (5 tahun) dan Maryam (3 tahun) berhasil diselamatkan Padang Baywatch yang bertugas menjaga pantai.

Setelah diselamatkan, kakak beradik tersebut kemudian diberikan pertolongan pertama oleh tim medis yang bersiaga di Pos Pengamanan Operasi Ketupat di Pantai Cimpago. Ketua Padang Baywatch, Syahril Hakim, mengingatkan orang tua dan pengunjung untuk saling mengawasi sanak saudaranya yang bermain di pantai, khususnya anak-anak. Demi mengantisipasi hal yang tak diinginkan, lanjutnya, 40 anggota Padang Baywatch bersiaga di Pantai Padang sejak pukul 08.00 hingga 18.00 WIB.

"Sistem pengawasan kita melakukan patroli yang dimulai dari Pantai Cimpago, Pantai Muaro Lasak, hingga Pantai Air Manis," kata Syahril, Sabtu (16/6).

Pemkot Padang mencatat, sedikitnya 50 ribu orang memadati sejumlah destinasi wisata pantai di Kota Padang pada hari kedua Lebaran atau Sabtu (16/6). Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, Medi Iswandi, menyebutkan bahwa puluhan ribu wisatawan tersebut tersebar di Pantai Bungus, Pantai Air Manis yang dikenal dengan Batu Malin Kundang, Pantai Padang hingga Pantai Pasir Jambak.

Di Sukabumi, momen liburan panjang lebaran mulai dimanfaatkan warga untuk mengunjungi sejumlah obyek wisata. Salah satunya ke wilayah Sukabumi, Jawa Barat yang kini banyak menawarkan obyek wisata baru yang membuat warga penasaran untuk datang berkunjung.

Obyek wisata yang menjadi tujuan wisatawan misalnya Geopark Ciletuh-Palabuhanratu di selatan Sukabumi. Geopark di Sukabumi ini baru saja diakui sebagai geopark dunia oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Sementara di utara Sukabumi kini hadir jembatan gantung yang viral di media sosial. Jembatan gantung yang diklaim terpanjang di Asia ini berada di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) di Desa Gedepangrango, Kecamatan Kadudampit, Sukabumi.

"Saya memang memilih berlibur ke Sukabumi karena banyak obyek wisata baru," ujar salah seorang warga Kota Bogor, Ishan M (35 tahun), Sabtu (16/6). Untuk pertama ia bersama keluarganya mengunjungi jembatan gantung di Kecamatan Kadudampit.

Selanjutnya ia berencana melanjutkan kunjungan ke kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu. Mekipun memakan waktu yang cukup panjang karena jaraknya cukup jauh namun Ishan mengaku senang karena terbalas dengan keindahan alam Sukabumi.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi Dana Budiman mengatakan, pemerintah tengah mempromosikan keberadaan obyek wisata baru di Sukabumi. Salah satunya jembatan gantung di utara Sukabumi, cetus dia.

Menurut Dana, keberadaan wisata di utara dan selatan Sukabumi ini akan dikolaborasikan dalam paket promosi wisata. Misalnya warga akan disarankan mengunjungi wisata geopark terlebih dahulu kemudian dilanjutkan ke jembatan gantung di utara Sukabumi.



BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement