Ahad 17 Jun 2018 09:59 WIB

Pelabuhan ASDP Ternate Masih Terpantau Normal

Untuk mengantisipasi cuaca, ASDP berkoordinasi dengan BMKG.

Penumpang kapal ferry (ilustrasi)
Foto: Republika/ Wihdan
Penumpang kapal ferry (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Pelabuhan ASDP Persero Cabang Ternate, Maluku Utara, terpantau normal untuk calon penumpang dengan tujuan antar-pulau di Malut, di hari kedua Lebaran Idul Fitri 1439 Hijriah 2018. Manager Usaha PT ASDP Persero Cabang Ternate, Ali Tamher, di Ternate, Ahad (17/6) menjelaskan untuk hari liburan kedua aktivitas arus balik di Pelabuhan Bastiong masih normal.

Pihaknya terus mengawasi dan mengantisipasi di H+2 Lebaran. Karena nanti memasuki puncak liburan, terutama dari rute Bastiong-Rum Kota Tidore Kepulauan, Bastiong-Sidangoli dan Bastiong-Sofifi diperkirakan akan cukup ramai. Sebelumnya, pada H-5 Lebaran itu terjadi lonjakan penumpang dari dan ke pelabuhan Feri Bastiong, Ternate, mencapai 17 persen. Sedangkan untuk kendaraan roda dua terjadi kenaikan pada H-2 mencapai 9 persen dan kendaraan roda empat untuk kenaikan terjadi mencapai 30 persen.

Ia menambahkan, selain untuk mengantisipasi cuaca buruk maka pihaknya selalu berkoordinasi sama instansi terkait seperti BMKG. Sedangkan untuk menghindari aksi teror, pihaknya melibatkan kepolisian dan TNI untuk membantu BKO di pelabuhan ini, sehingga menjamin kondisi aman saat dalam pelayaran.

Sementara itu, sejumlah calon penumpang kapal ferry yang ditemui mengaku, akan ke Tidore untuk silaturahim dengan para keluarga dan kerabat. Karena mereka tahu untuk besok itu pasti penumpang yang berliburan akan semakin padat.

Salah seorang calon penumpang asal Ternate, Aminah, ketika dihubungi mengakui biasanya di liburan Idul Fitri selalu berlebaran dengan sanak keluarga di Kota Tidore dengan menggunakan kapal ferry. Menurut Aminah, kebiasaan setiap Lebaran selalu terjadi lonjakan penumpang. Kami lebih memilih hari ini untuk ke Tidore karena kebetulan hari ini cuaca juga baik maka kami memanfaatkan untuk bisa menyeberang ke sana," kata dia.

Selain itu, masyarakat di Ternate yang biasanya ketika menikmati hari liburan bukan hanya di Kota Tidore Kepulauan. Tetapi juga ada yang ke Pulau Halmahera juga menggunakan jalur penyeberangan kapal feri.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement