Selasa 19 Jun 2018 16:05 WIB

Mahasiswa Asal Palestina Rayakan Lebaran di Malang

Monther ingin merasakan bagaimana berhari raya dengan keluarga barunya.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Muhammad Hafil
Mahasiswa UMM dari Palestina, Monther Rasheed merayakan Idul Fitri di Malang.
Foto: dok. Humas UMM
Mahasiswa UMM dari Palestina, Monther Rasheed merayakan Idul Fitri di Malang.

REPUBLIKA.CO.ID,  MALANG -- Monther Rasheed telah memutuskan untuk meninggalkan kota Ramallah, Palestina sejak akhir Agustus 2017 silam. Menjadi penerima beasiswa Darmasiswa yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia pada 2017,
mengharuskan pria kelahiran Hebron, Palestina ini untuk tinggal selama satu
tahun di Indonesia.

“Saat saya tahu saya mendapatkan beasiswa di Indonesia, saya yakin dengan negara ini. Bagi kami orang-orang Palestina, orang-orang di Indonesia sangat peduli dengan kami,” katanya, Selasa (19/6).

Perjalanan beasiswa Monther pun dimulai di Kota Malang. Dia mulai menjadi bagian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba) 2017 lalu langsung mendapat keluarga baru di Indonesia. Dia mengaku bangga dan senang karena masyarakat sudah menganggapnya sebagai keluarga baru.

Ditemui tiga hari sebelum hari Raya Idul Fitri, mahasiswa yang selalu
membawa bendera Palestina kemanapun ia pergi ini dengan menggebu-gebu
mengisahkan semangat Palestina saat merayakan hari raya.

“Kami di Palestina tidak pernah bersedih lama-lama. Bagi kami, hidup kami harus berjalan terus. Pada hari raya pun, kami juga merayakannya seperti orang lain
lakukan,” katanya.

Di hari raya tahun ini, ia mengaku sengaja untuk tidak segera kembali ke Palestina. Ia ingin merasakan bagaimana berhari raya dengan keluarga barunya. Keluarga baru yang dimaksud, yakni Achmad Habib yang juga dosen UMM. Menurut dia, keluarga ini sangat terbuka untuk memberikan Monther dan beberapa kawannya untuk tinggal bersama di kediamannya.

“Keluarga baru saya adalah Pak Habib, beliau memberikan kami tempat tinggal
dan dia juga sangat baik dengan kami. Dia merasa kami keluarganya dan saya
juga senang bisa punya ayah di sini,” tutur mahasiswa Bahasa Indonesia UMM
ini.

Pria dengan kegemaran fotografi ini juga memaparkan bagaimana kebiasaannya
bersama keluarga saat hari raya. Ia mengaku hari raya di sini akan menjadi seperti hari raya di Palestina karena ia pula akan berkunjung ke rumah beberapa teman di Indonesia.

“Saya rasa hari raya saya di sini akan menjadi hari raya seperti di Palestina, karena saya juga akan berkunjung ke rumah teman,” katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement