REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pelatih tim nasional (timnas) U-23 Indonesia Luis Milla mengungkapkan alasan mengapa menempatkan Febri Hariyadi sebagai striker di 20 menit akhir laga uji coba kontra Korea Selatan (Korsel) di Stadion Pakansari, Cibinong, Jawa Barat, Sabtu (23/6). Menurut Milla, Febri yang sejatinya merupakan pemain sayap memiliki kemampuan untuk menciptakan ruang yang berujung pada lahirnya peluang mencetak gol.
"Saya memang mencoba Febri menjadi striker di laga itu. Dia bisa menciptakan banyak sekali ruang dan membuat peluang dari bola-bola daerah," kata Milla usai laga yang selesai dengan skor 2-1 untuk kemenangan Korsel tersebut.
Febri Hariyadi bermain sebagai penyerang tengah usai striker naturalisasi Alberto 'Beto' Goncalves diganti dengan Saddil Ramdani pada menit ke-70. Strategi ini berlangsung cukup baik karena di menit ke-93, Hansamu Yama Pranata berhasil menorehkan gol penyama yang membuat skor menjadi 1-1.
Gol itu berawal ketika Hansamu, bek sekaligus kapten timnas U-23 Indonesia, mendapatkan ruang terbuka persis di hadapan gawang Korsel. Dia pun sukses mencetak gol setelah memanfaatkan umpan silang Saddil Ramdani dari sisi serang kanan Indonesia.
"Laga persahabatan memang menjadi waktu yang tepat untuk mencoba pemain. Febri menciptakan peluang dengan berlari melebar, Beto juga sudah bekerja luar biasa, demikian pula pemain lain seperti Septian David dan Stefano Lilipaly," kata Milla.
Timnas U-23 Indonesia ditaklukkan timnas U-23 Korsel dengan skor 1-2 pada laga uji coba itu. Gol Indonesia di pertandingan persiapan menuju Asian Games 2018 tersebut dicetak oleh bek Hansamu Yama Pranata di menit ke-90+3. Sementara gol Korsel dicetak oleh bek Jeong Taewook di menit ke-43 dan gelandang Han Seunggyu di menit ke-90+5.