Ahad 24 Jun 2018 15:11 WIB

Bangkai KM Sinar Bangun Ditemukan di Kedalaman 450 Meter

Diperkirakan masih banyak korban yang terjebak di dalam kapal.

Rep: Issha Harruma/ Red: Friska Yolanda
Keluarga korban tenggelamnnya KM Sinar Bangun menunggu di dermaga Pelabuhan Tigaras, Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Jumat (22/6).
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Keluarga korban tenggelamnnya KM Sinar Bangun menunggu di dermaga Pelabuhan Tigaras, Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Jumat (22/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SIMALUNGUN -- Kapal Motor (KM) Sinar Bangun yang karam di danau Toba akhirnya ditemukan hari ini, Ahad (24/6). Diperkirakan, banyak korban yang masih terperangkap di dalam badan kapal.

Dirut Badan Pelaksana Otorita Danau Toba, Arie Prasetyo membenarkan temuan ini. Berdasarkan informasi yang didapatnya dari Basarnas, kapal kayu yang tenggelam pada Senin (18/6) itu ditemukan tim gabungan sekitar pukul 11.12 WIB.

"Alhamdulillah, tim survei Basarnas dan Mahakarya Geo Survey-IAITB (Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung) yang dipimpin langsung Kepala Basarnas serta disaksikan Menteri Sosial Bapak Idrus Marham, telah menemukan dan mengidentifikasi posisi kapal Sinar Bangun di kedalaman 450 meter," kata Arie, Ahad (24/6).

Baca juga, Ahli Waris Kapal Tenggelam Diberi Santunan

Arie menjelaskan, bangkai kapal itu ditemukan di koordinat 2 deg 47’ 3.835 N 98 deg 46’ 10.767 E. Temuan itu pun telah diambil alih oleh pihak berwenang untuk dilakukan langkah-langkah strategis berikutnya.

"Mengingat kondisi kedalaman yang mencapai 450 meter, tim survei mengusulkan untuk memobilisasi ROV ECA H1000 semi work class untuk membantu proses pengangkatan kapal yang diperkirakan banyak korban masih terperangkap di dalam badan kapal," ujar Arie.

Baca juga, Nakhoda KM Sinar Bangun Terancam Dipenjara 10 Tahun

KM Sinar Bangun tenggelam di Danau Toba, Senin (18/6) petang. Kapal itu dilaporkan tenggelam saat berlayar dari Pelabuhan Simanindo, Samosir, menuju Tigaras, Simalungun.

Kapal kayu ini diduga tenggelam karena kelebihan muatan dan oleng diterjang ombak besar. Kapal itu diduga mengangkut lebih dari 200 penumpang dan puluhan sepeda motor. Hingga hari, baru 21 korban yang ditemukan, tiga di antaranya meninggal.  

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement