REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jorge Lorenzo masuk dalam jajaran pembalap yang dianggap mampu 'menjinakkan' Desmosedici, motor Ducati. Dia tidak gagal seperti pendahulunya, yakni Bayliss, Gibernau, Melandri, dan Rossi.
Lorenzo sebelumnya tampak tak berdaya dan putus asa. Dia bahkan berada di bawah Tito Rabbat pada 2017, sehingga masuk akal jika Ducati menggaet Danilo Petrucci untuk menggantikan Lorenzo. Petrucci saat ini berada di peringkat kelima klasemen, disusul Lorenzo dan Andrea Dovizioso.
Dilansir dari Speedweek, Senin (25/6), CEO Ducati, Caludio Domenicalli menyatakan hanya sepekan sebelum kritik publik mengarah ke mereka usai GP Mugello, mereka sebetulnya sudah lebih sensitif dan berdiplomasi dengan pembalap-pembalapnya. Ducati berharap Lorenzo tahun ini berkomitmen meraih gelar juara dunia.
Pada 2017, Domenicalli berharap Lorenzo memenangkan gelar untuk Ducati, pertama kalinya sejak Casey Stoner pada 2007. Tahun ini, Domenicalli juga percaya Lorenzo bisa memenangkan gelar tersebut.
Dovi juga berpotensi muncul dan keluar dari bayang-bayang Lorenzo. Dia bisa membuktikan jatuh di Le Mans dan Barcelona tak membuatnya keluar dari komunitas pembalap elite, layaknya Dani Pedrosa yang baru saja meninggalkan Honda karena dibayangi Marc Marquez dan Cal Crutchlow.
Suzuki Ercstar tampaknya juga akan menyesal membiarkan Andrea Iannone pergi demi Alex Rins (22 tahun) dan Joan Mir (20). Suzuki membiarkan dua pembalap yang benar-benar baru melawan tim-tim kuat, seperti Honda, Yamaha, Ducati, dan KTM.