REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Polisi Malaysia mengungkapkan, barang-barang yang disita dari properti mantan perdana menteri Najib Razak bernilai hingga 273 juta dolar AS atau Rp 3,8 triliun. Barang-barang yang didapatkan dari enam tempat berbeda itu, di antaranya, adalah uang tunai, perhiasan, dan tas-tas mewah.
“Total harga semua barang, dari harga ecerannya, hampir menyentuh 910 juta hingga 1,1 miliar ringgit,” ujar Amar Singh, Kepala Kejahatan Komersial Polisi Malaysia, dalam konferensi pers, Rabu (27/6).
Barang sitaan yang ditemukan adalah uang tunai senilai 28,8 juta dolar AS dalam 26 mata uang yang berbeda. Selain itu, ada juga sekitar 12 ribu perhiasan dan ratusan tas mewah serta jam tangan.
Penggerebekan yang dilakukan terhadap Najib berkaitan dengan skandal dana negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang menjeratnya. Singh menyatakan, penggerebekan ini merupakan yang terbesar dalam sejarah Malaysia.
"Kami tidak bisa melakukan penghitungan di tempat karena jumlahnya terlalu besar," ungkap Singh.
Baca juga: Najib Razak Jelaskan Asal Kekayaannya
Polisi memerlukan waktu tiga hari untuk menghitung jumlah uang tunai yang ditemukan di kediaman Najib. Sebanyak 22 petugas bank sentral dan enam mesin penghitung uang tunai juga dikerahkan.
Polisi Malaysia menyita beberapa ratus tas dan lusinan koper berisi uang tunai, perhiasan dan barang berharga lainnya sebagai bagian dari investigasi korupsi dan pencucian uang mantan Perdana Menteri Najib Razak di Kuala Lumpur, Malaysia Jumat, (18/5).
Perhiasan menyumbang bagian terbesar dari total nilai barang yang disita. Sebanyak 12 ribu potong perhiasan yang disita bisa bernilai 660 juta sampai 880 juta ringgit dengan harga eceran. Barang yang paling mahal adalah kalung berlian dengan emas kuning, yang bernilai 6,4 juta ringgit.
Menurut Singh, pihak berwenang belum menetapkan siapa pemilik barang-barang yang disita itu. Ia menambahkan, Najib dan istrinya, Rosmah Mansor, akan segera dipanggil oleh polisi untuk dimintai keterangan.
Singh juga mengatakan, polisi menyita total 567 tas mewah dengan 37 merek berbeda. Tas-tas merek Hermes saja sudah bernilai 51,3 juta ringgit. Selain itu, polisi menemukan 423 jam tangan senilai 78 juta ringgit dan 234 pasang kacamata hitam.
Polisi menyita sejumlah barang dari sejumlah properti yang ditenggarai terkait mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak.
Perdana Menteri Mahathir Mohamad, dalam wawancara dengan South China Morning Post pekan lalu, mengatakan, Pemerintah Malaysia tengah memanfaatkan waktu untuk menyusun kasus dalam skandal keuangan 1MDB. Menurut dia, pemerintah tidak akan terpengaruh oleh sentimen populis.
Najib, yang memimpin Malaysia selama hampir satu dekade, telah secara konsisten membantah melakukan kesalahan. Ia menjelaskan, uang 700 juta dolar AS yang ditransfer ke rekeningnya adalah dana sumbangan dari Kerajaan Saudi.
Departemen Kehakiman AS mengatakan, uang itu berasal dari 1MDB. Total dana sebesar 4,5 miliar dolar AS telah disalahgunakan dari dana tersebut.
Berbicara kepada Reuters pekan lalu, Najib mengatakan, dia tidak bisa disalahkan atas tuduhan pencurian dana 1MDB. Dia juga mengatakan, sebagian besar tas mewah yang disita dalam penggerebekan di kediamannya adalah hadiah yang diberikan kepada istri dan putrinya, tidak ada hubungannya dengan 1MDB.
Najib menuturkan, menantu laki-lakinya, Daniyar Nazarbayev, dan keponakan Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev juga memberikan banyak tas kepada Rosmah.