Kamis 28 Jun 2018 11:26 WIB

Jokowi Terima Kunjungan Presiden Timor Leste

Jokowi dan Guterres menggelar pertemuan bilateral.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Timor Leste Francisco Guterres
Foto: EPA
Presiden Timor Leste Francisco Guterres

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana Jokowi menerima kunjungan Presiden Timor-Leste Francisco Guterres Lu Opo beserta Nyonya Cidália Lopes Nobre Mouzinho di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (28/6).

Kehadiran Presiden Timor-Leste tersebut juga disambut oleh anak-anak yang mengenakan pakaian tradisional dari berbagai daerah di Indonesia.

Berdasarkan pantauan, Jokowi tampak mengenakan kemeja putih dan jas hitam serta dasi merah. Sedangkan Presiden Guterres juga mengenakan kemeja putih dan jas hitam dengan dasi merah.

Presiden Jokowi dan juga Presiden Guterres kemudian melakukan upacara kenegaraan dengan menyanyikan masing-masing lagu kebangsaan dengan diiringi dentuman meriam.

Setelah itu, kedua kepala negara tersebut melakukan sesi foto bersama dan  menandatangani buku tamu di ruang teratai Istana Bogor. Agenda dilanjutkan dengan berbincang di beranda belakang Istana Bogor.

Baca juga,  Presiden Timor Leste akan Berkunjung ke Indonesia.

Keduanya lalu menanam pohon butun atau keben bersama yang melambangkan simbol perdamaian di halaman belakang Istana. Usai menanam, Presiden Jokowi dan Guterres melakukan pertemuan bilateral yang dilanjutkan penandatangan MoU serta pernyataan pers bersama.

Kunjungan Guterres ke Indonesia ini merupakan kunjungan kerja ke luar negeri pertama sejak ia dilantik menjadi presiden Timor Leste pada 2017. Tampak hadir pula Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menkopolhukam Wiranto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri PU-PR Basuki Hadimuljono, dan Menristekdikti M Nasir.

Kerja sama bilateral Indonesia-Timor Leste semakin erat di berbagai bidang sejak dibukanya hubungan diplomatik pada 2 Juli 2002. Menurut data Direktorat Asia Tenggara, Kementerian Luar Negeri, pemerintah Timor-Leste mempercayakan pembangunan sejumlah proyek infrastruktur strategis kepada perusahaan konstruksi asal Indonesia.

Selain itu, Indonesia pun berkomitmen untuk mendukung pembangunan Timor-Leste melalui berbagai program pengembangan kapasitas. Catatan perdagangan bilateral RI-RDTL terus meningkat. Pada 2015 angka perdagangan kedua negara tercatat sebesar 217,00 juta dolar AS dengan RI surplus 215,95 juta dolar AS.

Kemudian pada 2016, nilai tersebut meningkat jadi 227,41 juta dolar dengan surplus RI 224,42 juta  dolar AS.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement