Sabtu 30 Jun 2018 04:30 WIB

Mengapa Menyelamatkan Remaja Thailand di Gua Begitu Sulit?

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan upaya penyelamatan tim sepak bola sangat sulit.

Mesin yang digunakan untuk mencari tim sepak bola remaja Thailand dan pelatih mereka yang hilang di gua di Mae Sai, Chiang Rai, Thailand, Jumat (29/6). Mesin digunakan mengebor gua.
Foto: AP Photo/Sakchai Lalit
Mesin yang digunakan untuk mencari tim sepak bola remaja Thailand dan pelatih mereka yang hilang di gua di Mae Sai, Chiang Rai, Thailand, Jumat (29/6). Mesin digunakan mengebor gua.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Sekelompok tim sepak bola remaja Thailand dan seorang pelatih mereka hilang di dalam gua yang dipenuhi air banjir sejak Sabtu (23/6). Tim penyelamat menemukan tanda mereka berada di dalam gua, tapi belum berhasil menemukan lokasi mereka.

Berikut ini sejumlah faktor mengapa upaya penyelamatan mereka sangat sulit.

Kompleks Gua yang Luas

Gua Tham Luang Nang Non di Provinsi Chiang Rai memiliki jalan masuk yang mudah dilalui sehingga menjadi tempat wisata. Namun, keseluruhan komplek gua sangat luas dan tidak bisa diakses.

Komplek gua ini terbentang sepanjang 10 kilometer dengan lebih banyak jalan masuk sempit. Jalan masuk sempit ini menuju ke ruang gua yang lebih besar, kemudian kembali ke jalan sempit lagi.

Ketinggian di dalam gua pun bervariasi. Diduga ke-12 orang tersebut berada di dalam dan terjebak ketika air hujan yang deras masuk ke dalam gua.

Tim penyelamat menemukan sejumlah barang milik anak-anak itu jauh dari pintu masuk. Tim menduga mereka masuk lebih dalam ke gua untuk mencari tempat kering.

Ruang yang Sempit

Sudah jelas, banjir dan ruang yang sempit menghambat upaya pencarian. Penyelam berusaha masuk ke jalan masuk sempit yang dipenuhi air. Visibilitas sangat terbatas.

Menteri Dalam Negeri Anupong Paojinda mengatakan penyelam masuk ke lokasi yang gelap, tidak beraturan dengan lumpur dan batu dimana-mana. Sedangkan tangki oksigen tim SEAL hanya mampu bertahan sejauh 30 meter dan mereka harus kembali.

Karena ruang yang terbatas dan bahaya, otoritas tidak mengizinkan penyelam melewati jalur masuk penuh air. Mereka ingin penyelam bisa muncul di permukaan untuk mendapatkan oksigen.

photo
Kerabat 12 anggota tim sepak bola remaja Thailand dan pelatihnya berdoa untuk keselamatan mereka setelah hilang di gua, Chiang Rai, Thailand, Rabu (27/6).

Hanya Ada Sedikit Pilihan

Menurut Koordinator Nasional Komisi Penyelamatan Gua Nasional di AS sekaligus editor buku Manual of US Cave Rescue Techniques, Anmar Mirza, dalam situasi seperti ini hanya ada dua opsi. Pertama, memompa air keluar dari gua. Kedua, mencari jalan masuk alternatif.

Otoritas Thailand telah melakukan keduanya. Namun, memompa air keluar cukup membuat frustrasi karena hujan terus-menerus. Sedangkan pencarian jalan alternatif sejauh ini buntu.

Mirza mengatakan jika ada peta gua yang akurat, maka memungkinkan untuk mengebor gua. Sayangnya, untuk beberapa alasan, hal itu sangat sulit, terutama karena medan pegunungan. Selain itu, mengebor gua bisa memakan waktu berhari-hari bahkan berminggu-minggu.

Keterbatasan Teknologi

Mirza mengatakan hingga saat ini belum ada teknologi yang bisa mendeteksi manusia di bawah tanah. Tampaknya teknologi semacam ini juga belum dikembangkan di masa mendatang.

Kemampuan Bertahan Hidup

Berdasarkan Mirza, remaja yang masih muda dan kondisi kesehatan mereka adalah hal yang menguntungkan. Jika kondisi gua tidak terlalu dingin, mereka bisa bertahan hidup selama empat-lima hari tanpa air.

Mereka juga bisa bertahan satu bulan atau lebih dengan air dan tanpa makanan. Dia mengatakan  kekhawatiran terbesar adalah jika remaja itu putus asa dan mencoba berenang menembus air banjir yang bergejolak. Otoritas mengatakan di dalam gua cukup hangat sehingga hipotermia tidak menjadi masalah utama.

photo
Keluarga berdoa bagi keselamatan tim sepak bola remaja Thailand dan pelatihnya yang hilang di gua di Mae Sai, Chiang Rai, Thailand, Jumat (29/6).

Apa yang Terjadi Jika Mereka Ditemukan?

Otoritas Thailand mengatakan jika anak-anak itu ditemukan, mengeluarkan mereka bisa memakan waktu. Bahkan, anak-anak itu perlu mempelajari teknik dasar menyelam.

Cara tersebut secara umum sangat berbahaya, bahkan bagi penyelam, meski hanya menempuh jarak pendek. Dia mengatakan cara yang paling aman adalah menyediakan mereka makanan dan kebutuhan lain.

Kemudian, menunggu air surut atau membuka jalan masuk lain. Cara ini bisa menghabiskan waktu beberapa pekan atau bulan.

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement