Senin 02 Jul 2018 20:09 WIB

Liliyana: Ini Indonesia Open Terakhir Saya

Kini Liliyana mengatakan kondisi cederanya sudah tak lagi menjadi masalah.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Pemain Indonesia spesialis ganda campuran, Liliyana Natsir
Foto: Humas PBSI
Pemain Indonesia spesialis ganda campuran, Liliyana Natsir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Liliyana Natsir kembali memberi jawaban soal rumor pensiunnya. Target utama Liliyana bersama Tontowi Ahmad adalah medali emas Asian Games 2018.

Namun setelah Asian Games, Liliyana menegaskan tetap akan berlaga di panggung bulu tangkis dunia hingga akhir 2018. Pemain kelahiran Manado, 9 September 1985, ini pun ingin memberikan yang terbaik di kejuaraan Indonesia Open 2018 HSBC BWF World Tour Super 1000 yang akan berlangsung pekan ini. Turnamen ini akan menjadi Indonesia Open terakhir untuknya.

"Tapi saya juga tidak mau terlalu menggebu-gebu karena ini terakhir, saya ingin kasih yang terbaik. Walau pun tahun lalu sudah juara Indonesia Open, rasa penasaran sedikit hilang," ujar Liliyana dalam acara konferensi pers Blibli Indonesia Open 2018 di Hotel Sultan, Senin (2/7). "Pasti saya akan merindukan momen-momen itu (tanding di Istora), apalagi sebagai tuan rumah. Suporternya luar biasa, dukungannya luar biasa, saya akan kangen masa-masa itu."

Liliyana sempat mengalami cedera lutut serius di akhir 2016. Akan tetapi, berkat kerja sama yang baik dengan Tontowi yang lebih aktif meng-cover lapangan, mereka masih bisa bersaing. Salah satu buktinya adalah gelar Juara Dunia 2017.

Namun kini Liliyana mengatakan kondisi cederanya sudah tak lagi menjadi masalah. Progres pemulihan cukup baik, meskipun butuh waktu lebih lama. "Di ganda campuran, memang seharusnya pemain putra yang cover lapangan. Cuma waktu saya cedera, Owi berpikir kalau ia harus selalu cover lapangan, padahal saya sudah bisa. Sebelumnya di awal-awal memang saya masih agak takut," jelas dia. 

Liliyana mengaku sudah mempersiapkan masa-masa pensiunnya sejak lama. Ke depannya, ia akan mengisi waktu dengan mengurus bisnisnya, di antaranya sebuah pusat refleksi keluarga dan beberapa bisnis properti.

Namun Liliyana belum terpikir untuk menjadi seorang pelatih. "Karena nggak selamanya pemain bagus itu bisa jadi pelatih yang bagus. Saya tidak tahu saya punya bakat melatih atau tidak. Yang pasti setelah berhenti, saya mau sedikit menjauh dari bulu tangkis karena sudah jenuh, dari kecil saya main bulu tangkis, tapi saya nggak tahu ke depannya bagaimana."

Sebagai peraih medali emas di Olimpiade Rio de Janeiro 2018, Liliyana diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS) oleh pemerintah. Namun ia masih belum bisa bicara banyak soal ini. "Soal jadi PNS, saya belum tahu aturannya seperti apa. Apakah harus masuk kantor, dan grade-nya saya masuk di mana. Kami masih menunggu kejelasan yang pasti."

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement