REPUBLIKA.CO.ID, oleh Muhammad Fauzi Ridwan, Bayu Adji P, Antara
Belakangan viral 'Koin Jagat' yang merupakan sebuah permainan yang ada dalam aplikasi Jagat. Aplikasi ini mulanya digunakan untuk menunjukkan lokasi terkini pengguna satu dengan yang lainnya, serta menandai tempat favorit dan berkesan. Pengguna juga bisa mengirimkan emoji ke pengguna lainnya.
Namun, aplikasi Jagat kemudian menawarkan permainan "Jagat Coin Hunt" yang bisa ditukar dengan hadiah jutaan rupiah di Jakarta pada Desember 2024. Akibatnya, banyak warga berburu koin ke suatu lokasi yang biasa berupa taman.
Di Kota Bandung, Jawa Barat, aktivitas warga bermain Koin Jagat tersebar di 10 taman tematik. Menurut Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Bandung sebagian besar taman mengalami kerusakan akibat diinjak-injak dan dikorek-korek oleh mereka.
Plt Kabid Pertamanan dan Dekorasi DPKP Kota Bandung Yuli Eka Dianti mengatakan sebagian besar taman tematik yang terdapat aktivitas mencari koin aplikasi jagat mengalami kerusakan. Kerusakan yang terberat berada di Taman Metrologi, Jalan Sukajadi, Kota Bandung.
"Memang kerusakan terbesar di Taman Metrologi di Taman Sukajadi," kata Yuli, saat dikonfirmasi, Senin (13/1/2025).
Yuli mengatakan kerusakan taman lainnya akibat kejadian tersebut berada di Taman Tegalega, Taman Pet. Sedangkan aktivitas pencarian koin aplikasi jagat terpantau di 10 taman di Kota Bandung seperti di Taman Maluku, Taman Inklusi, Taman Hutan Kota, Taman Babakan Siliwangi, Taman Vanda.
Di Taman Metrologi Sukajadi, ia menuturkan kini dipasang garis pembatas agar masyarakat tidak mencari koin di area tanaman. Namun, pihaknya tidak bisa melarang mereka yang datang ke taman tersebut.
"Kalau ketahuan mencari koin kita imbau jangan mencari koin, jangan sampai merusak," ungkap dia.
Yuli mengaku pengembang aplikasi tersebut telah mendatanginya, Senin (13/1/2025). Ia sudah meminta agar permainan tersebut yang akan diselenggarakan hingga tanggal 24 Januari untuk dihentikan.
"Saya minta dihentikan, mereka mau akan laporkan dulu ke pimpinan. Kita masih menunggu," kata dia.