Sabtu 07 Jul 2018 15:13 WIB

Waketum Gerindra Sebut Prabowo Nyaman dengan AHY

Syarief Hasan sebut SBY senang dengan respons Prabowo

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subiyanto.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subiyanto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono menyebut Ketua Umumnya Prabowo Subianto merasa nyaman dengan kader Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Menurut Ferry, hal itu tersirat dalam pertemuan Prabowo dengan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan, Kamis kemarin.

"Saya langsung dengarkan dari Prabowo, Prabowo nyaman dan memuji AHY, itu Syarief Hasan hadir sebagai utusan SBY," ujar Ferry di sela-selasa diskusi di Menteng, Jakarta, Sabtu (7/7).

Tak hanya itu, partainya juga menilai AHY sebagai sosok cawapres yang memiliki elektabilitas yang tinggi. Karena itu Ferry mengatakan, ada tanda-tanda kerjasama politik antara Gerindra dan Demokrat untuk Pemilihan Presiden 2019.

Apalagi dalam waktu dekat, akan ada pertemuan Prabowo dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. "Syarief Hasan menyampaikan bahwa SBY senang dengan respons Prabowo dan Syarief menyampaikan akan ada pertemuan antara SBY dengan Prabowo beberapa hari ke depan," ujar Ferry.

Ia berharap penjajakan koalisi dengan Partai Demokrat makin memperkuat koalisi Gerindra dengan PKS dan PAN yang sudah dibicarakan selama ini. "Mudah-mudahan Pak SBY berkomunikasi dengan Prabowo Subianto kemudian nanti koalisinya bertambah kuat, apalagi AHY bisa bersama-sama dengan kita, itu juga menjadi jauh lebih baik," ujar Ferry.

Ferry melanjutkan, penjajakan dengan Partai Demokrat juga sudah diketahui oleh PKS dan PAN. "Prabowo juga pasti menyampaikan perkembangan yang terjadi dengan partai partai lain, PKS dan PAN, dan pada saat yang sama juga kemarin Zulhas juga bertemu dengan SBY, jadi informasi perkembangan ini diketahui oleh kami," katanya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak membantah partainya melirik Ketua Komando Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai salah satu cawapres yang akan mendampinginya. Itu didasari pertimbangan untuk mencari sosok yang mewakili pemilih dari generasi muda.

"Kenapa saya mengatakan kita pun melirik saudara AHY, masalahnya adalah bahwa bagian dari pemilih yang usia di bawah 45 tahun besar sekali. Jadi kalau antara pemilih dan calon di atas itu hubungan emosionalnya terlalu jauh ini tidak baik juga," ujar Prabowo saat diwawancarai wartawan di Kediamannya di Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (6/7).

Namun untuk kepastian nama cawapresnya, Prabowo mengatakan masih harus digodok dengan partai politik mitra koalisi Gerindra yakni PAN dan PKS. Sementara nama AHY yang mengemuka usai pertemuan Prabowo dengan perwakilan Partai Demokrat Syarief Hasan, Kamis (5/7) semalam, menurut Prabowo pertemuan itu masih dalam penjajakan.

Sehingga aspirasi tentunya masih harus dibicarakan dengan mitra koalisi partai. "Saya sampaikan ke Syarief Hasan kita tidak ada masalah, kita welcome tapi saya ingin, karena saya sudah terlanjur bekerja sama erat dengan PKS dan PAN berarti kita harus perlu ada konsensus, karena kita ingin suatu koalisi yang kuat ke depannya," ujar Prabowo.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement