REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Capaian investigasi sektor migas pada semester I tahun ini masih dibawah target. Data Kementerian ESDM menyebutkan pencapaiannya baru 27 persen dari target 2018.
Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Djoko Siswanto mengatakan tetap optimistis investasi migas hingga akhir tahun ini akan lebih baik dari tahun lalu. Menurutnya, masih ada waktu enam bulan untuk mengejar target investasi sebesar 14,2 miliar dolar AS.
"Ya, investasi itu akan terjadi dan terlihat pada akhir tahun. Karena awal tahun itu investasinya masih kecil," ujar Djoko di Kementerian ESDM, Rabu (11/7).
Djoko menjelaskan pada awal tahun, biasanya investor baru melakukan studi proyek dan perizinan. Investasi yang sebenarnya baru bisa dilakukan saat proyek sudah akan berjalan.
"Jadi investasi baru sedikit. Jadi tengah-tengah masih rendah, jadi tingginya di atas akhir bulan," ujar Djoko.
Djoko mengatakan hingga akhir tahun pihaknya tetap optimis bahwa target investasi tetap akan tercapai. "Kalau semua seusai target hebat dong. Namanya juga rencana ada yg tercapai ada yg engga. Yg penting ada positif progresnya, naik terus," ujar Djoko.
SKK Migas mencatat investasi migas pada semester I tahun ini baru mencapai 3,9 miliar dolar AS. Sedangkan proyeksi investasi tahun ini secara keseluruhan hanya mentok senilai 11,1 miliar dolar AS atau 78 persen dari target 14,2 miliar dolar AS.