Ahad 15 Jul 2018 19:21 WIB

Banjir Sebabkan Kekacauan di Cina

Jembatan, jalanan dan rel kereta api terputus karena banjir.

 Hujan deras membuat jalan raya banjir di Shenyang, provinsi Liaoning, Cina.
Foto: EPA/Mark
Hujan deras membuat jalan raya banjir di Shenyang, provinsi Liaoning, Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Hujan lebat dan badai petir melanda seluruh Cina. Banjir di sepanjang sungai besar menghancurkan jembatan, memutus jalan dan rel kereta api serta memaksa ribuan warga mengungsi, Sabtu (14/7).

Otoritas cuaca memperkirakan lebih banyak hujan di seluruh negeri dengan banjir dan tanah longsor yang diperkirakan terjadi di Provinsi Sichuan, di bagian barat daya Cina. Hujan lebat dan banjir melanda sebagian besar Cina saat ini setiap tahun, seringkali dengan ratusan orang tewas.

Tetapi, jumlah korban jiwa tahun ini relatif rendah, setidaknya di awal musim panas, dengan satu provinsi melaporkan 12 orang meninggal dan tiga lainnya. Pusat Meteorologi Nasional mengatakan, curah hujan bisa melebihi 80 milimeter per jam di beberapa daerah pada Sabtu. Ia juga memperingatkan banjir di timur laut dan meminta otoritas untuk menghentikan kegiatan di luar serta mengawasi struktur runtuh.

Sungai Yangtze yang rawan banjir, yang membentang dari Yunnan di barat daya ke Jiangsu dan Shanghai di pantai timur memperlihatkan peningkatan besar volume air. Hal itu menyebabkan banjir di banyak anak sungainya dan membawa volume air di waduk raksasa Three Gorges mendekati tingkat rekor.

Kantor berita negara Xinhua melaporkan pada Jumat lebih dari 10 jalan raya di Sichuan tidak dapat diakses akibat banjir, dan sebuah jembatan di sepanjang Sungai Min Sichuan, anak Sungai Yangtze, telah runtuh. Banjir di provinsi itu telah menyebabkan kerusakan sekitar 2,4 miliar yuan (358,74 juta dolar Amerika Serikat) pada Kamis, menurut Kementerian Manajemen Darurat.

Sementara itu, Kota Chongqing yang berdekatan telah mengevakuasi lebih dari 80.000 penduduk pada Jumat. Hujan lebat juga telah menyebabkan Sungai Kuning, yang mengalir melalui Cina utar meluap, memblokir bagian dari jalur kereta api di provinsi barat laut Shaanxi.

Provinsi Gansu, juga di barat laut, melaporkan 12 orang tewas dan lebih dari satu juta orang terkena dampak hujan dan banjir selama satu minggu. Wilayah Mongolia Dalam yang biasanya kering, yang telah mengalami kekeringan selama berminggu-minggu, juga mengeluarkan peringatan banjir pada Jumat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement