REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT. Bukit Asam, Arviyan Arifin menilai PT. BA selaku anak usaha Holding Tambang memiliki peran menjaga keuangan Holding Tambang agar lebih baik. Kondisi keuangan yang baik bisa membantu Holding Tambang dalam mencari permodalan buat divestasi Freeport Indonesia.
"Kalau kontribusi PT. BA secara langsung mungkin tidak ada ya, tapi secara tidak langsung saya yakin itu sangat berperan," ujar Arviyan di Ritz Calrton, Senin (23/7).
Arviyan juga menjelaskan dari seluruh pendapatan positif holding, 70 persen disumbang dari keuangan PT. Bukit Asam. Arviyan mengklaim selain mempunyai kondisi keuangan yang sehat, PT. BA berkontribusi atas pendapatan yang besar.
"Nah ini kontribusi tidak langsung. Ini yang memperkuat balancing holding karena adanya PT. BA," ujar Arviyan.
Baca juga, Inalum: Divestasi Freeport Menjadi yang Paling Sulit.
Ia juga menjelaskan dengan kondisi keuangan yang baik seperti saat ini untuk bisa membeli Freeport Indonesia bisa saja dilakukan oleh PT. BA sendiri.
Hanya saja, karena induk holding yang harus melakukan divestasi Freeport, maka PT. BA membantu menjaga likuiditas holding tambang dengan menjaga keuangan perusahaan.
PT. Bukit Asam mencatatkan keuangan positif pada semester satu 2018 ini. Laba bersih PT. BA naik sebesar 49 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Peningkatan laba bersih Bukit Asam juga didukung dari peningkatan produksi sebesar 19 persen.
Direktur Utama PT. Bukit Asam, Arviyan Arifin menjelaskan selain mengalami peningkatan produksi, penjualan juga meningkat delapan persen dari periode yang sama tahun lalu. "Dengan penerapan strategi usaha yang efektif serta efesiensi di semua lini, Perseroan mampu mempenahankan serta terus meningkatkan profitabilitas," ujarnya.