REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Posisi nilai tukar dolar AS terhadap rupiah melemah di awal pekan ini. Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (30/7) pagi bergerak menguat 4 poin menjadi Rp 14.413 dibanding posisi sebelumnya Rp 14.417 per dolar AS.
"Pergerakan rupiah yang mampu memanfaatkan sentimen yang ada, terutama dengan pergerakan dolar AS yang sedang melemah diharapkan dapat bertahan sehingga memperbesar peluang rupiah untuk kembali melanjutkan pergerakan positifnya," kata analis senior CSA Research Institute, Reza Priyambada, di Jakarta, Senin (30/7).
Ia memprediksi, pada Senin ini rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.422 per dolar AS hingga Rp 14.409 per dolar AS. Pergerakan dolar AS pada akhir pekan lalu masih kembali melanjutkan pelemahannya terhadap sejumlah mata uang utama dunia lainnya meskipun terdapat rilis positif dari angka pertumbuhan PDB AS di level 4,1 persen.
Meski sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar, pelaku pasar masih khawatir akan pertumbuhan di semester berikutnya, terutama dengan masih adanya ancaman perang dagang antara AS dan Cina sehingga membuat laju dolar AS kehilangan momentum.
Sementara itu, dari dalam negeri, laju rupiah kembali mampu memanfaatkan sentimen dolar AS tersebut dan bergerak menguat. Setelah Menko Perekonomian Darmin Nasution dan BI menyampaikan rencana kebijakan untuk meredam pelemahan rupiah, kali ini Presiden Jokowi juga turut menyampaikan akan membujuk pengusaha besar untuk mau memulangkan devisanya ke Indonesia.
Langkah-langkah tersebut, lanjut Reza, cukup mendapat respons positif pelaku pasar sehingga rupiah bisa bergerak positif.