Senin 30 Jul 2018 16:35 WIB

Khofifah Beri Tips untuk Bacaleg Perempuan

Bacaleg perempuan itu harus bisa menjadi diri sendiri.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa memberikan tips bagi Bacaleg perempuan Jatim yang akan berkontestasi pada Pileg 2019. Menurutnya, sesuai pesan Presiden RI keempat, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), senjata yang paling ampuh adalah bagaimana para Bacaleg perempuan itu bisa menjadi diri sendiri.

"Be your self and do the best. Jadi supaya kita itu menjadi diri kita sendiri. Kalau kita itu menjadikan sebagai orang lain, nanti kita malah sibuk untuk mencari identifikasi apa yang membuat saya sama dengan orang lain tersebut," kata Khofifah di Hotel Novotel Surabaya, Senin (30/7).

Strategi lain yang menurutnya perlu dilakukan adalah membentuk sebuah tim yang secara terbuka melakukan proses SWOT analysis. SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats).

"Jadi kalau kita yang bikin, nanti bisa melihat kelemahan kita apa, bisa melihat peluang di depan kita apa. Kalau banyak orang yang kita minta untuk mem-breakdown SWOT analysis, kita lebih enak," ujar Khofifah. Khofifah kemudian mengingatkan, metode SWOT analysis itu sifatnya individu, dan tidak bisa dilakukan per partai.

Khofifah juga mengingatkan, salah satu kelemahan perempuan dalam kancah politik adalah mobilitas politik yang cenderung lebih lemah dan terbatas waktunya. Maka dari itu, menurutnya yang penting dilakukan dalah banyak-banyak lah bertemu dan menyapa masyarakat, dan membentuk jaringan.

Khofifah mencontohkan saat dirinya menjalani kampanye pada kontestasi Pilgub Jatim 2018, dimana dia bisa menyapa menyapa masyarakat di 9-11 titik dalam sehari. Menurutnya itu perlu dilakukan. Saat mengunjungi masyarakat pun, tidak bisa hanya dilakukan sekejap. Supaya masyarakat mengenali si calon beserta program-progtamnya.

"Kerja keras itu lah yang perlu dilakukan dan mereka mungkin harus melakukan yang sama. Kecuali kalau mereka anak kiai besar, anak tokoh besar, anak tokoh penguasa. Jadi tim yang menggerakan adalah tim orang tuanya. Tapi kalau tidak mereka harus bikin jejaring sendiri," ujar Khofifah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement