Selasa 07 Aug 2018 14:09 WIB

SAR Evakuasi 4 Korban dari Reruntuhan Masjid, 1 Selamat

Sutopo mengatakan evakuasi masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Ratna Puspita
Sejumlah anggota Basarnas mengevakuasi jenazah korban yang meninggal akibat tertimbun reruntuhan Masjid Jabal Nur yang rusak akibat gempa bumi di Tanjung, Lombok Utara, NTB, Selasa (7/8).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Sejumlah anggota Basarnas mengevakuasi jenazah korban yang meninggal akibat tertimbun reruntuhan Masjid Jabal Nur yang rusak akibat gempa bumi di Tanjung, Lombok Utara, NTB, Selasa (7/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim SAR gabungan terus mencari korban di antara reruntuhan sebuah masjid di Lombok akibat gempa yang terjadi pada Ahad (5/8). Hingga Selasa (7/8) siang ini, tim SAR telah mengevakuasi 4 orang korban, dengan satu orang korban selamat.

"Tim Basarnas bersama TNI dan Polri masih terus evakuasi korban tertimpa masjid yang roboh di Desa Lading-Lading Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara. Tiga tewas dan 1 selamat per 7/8/2018 pukul 09.00 WIB. Evakuasi masih berlangsung saat ini," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Selasa (7/8).

Sutopo juga mengunggah rekaman proses evakuasi tersebut melalui akun Twitter- nya. Dalam rekaman video tersebut, terlihat tim SAR berpakaian warna orange berusaha mengeluarkan tubuh laki-laki yang diduga tewas dari reruntuhan bangunan masjid. 

Dalam video yang diunggah oleh Sutopo, seorang korban yang selamat dari reruntuhan masjid terlihat menangis haru saat berhasil dievakuasi oleh tim SAR. "Alhamdulillah ada korban yang bisa diselamatkan dari masjid yang roboh diguncang gempa 7 SR di Desa Lading-Lading Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara,” kata dia. 

Ia mengatakan evakuasi masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan. “Semoga banyak yang bisa diselamatkan," ujar Sutopo.

Gempa berkekuatan 7,0 skala richter ini telah menewaskan hampir 100 orang dan menyebabkan sedikitnya 20 ribu orang kehilangan tempat tinggal. Masjid adalah satu dari ribuan bangunan di Lombok Utara yang rusak. Alat berat didatangkan untuk evakuasi reruntuhan bangunan.

Sementara itu Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat hingga Selasa (7/8) pukul 11.00 WITA, terjadi 238 kali gempa susulan. "Dengan jumlah gempa bumi susulan yang dirasakan sebanyak 17 kali," ujar Kepala Humas BMKG Harry Tirto.

Dampak gempa hari Ahad (5/8) ini jauh lebih besar daripada gempa yang melanda Lombok pekan lalu (29/7) yang menewaskan 16 orang.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement