REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK UTARA -- Korban gempa bumi Lombok Utara silih berganti berdatangan ke Rumah Sakit darurat yang dibangun Kostrad, di halaman kantor Bupati Lombok Utara, Kecamatan Tanjung, Lombok Utara. Tim dokter spesialis dan tim medis Dompet Dhuafa yang ikut bertugas di RS darurat tersebut kerap mendapat pasien dari wilayah yang sulit terjangkau akses kesehatan.
Melihat banyaknya korban, serta sulit dan jauhnya menjangkau akses kesehatan, membuat tim dokter Dompet Dhuafa, juga menggulirkan mobile clinic untuk memberikan pelayanan kesehatan dengan sistem jemput bola di pos-pos pengungsian.
Salah satunya dialami oleh Murdi (52) pasien patah tulang yang mengatakan, saat gempa terjadi sedang kedatangan tamu dan mengobrol di bale-bale depan rumah.
"Seketika saya melompat keluar pagar dari bale-bale, setelah tamu saya berhasil menyelamatkan diri. Tapi saat saya melompat, tiba-tiba tembok pembatas roboh. Sempat bingung mau berobat kemana, karena tidak bisa jalan. Alhamdulillah ada mobile clinic Dompet Dhuafa yang memeriksa kondisi saya dan membawa ke rumah sakit darurat di Tanjung," ujar dia.
Beda lagi dengan kisah Sima yang melindungi cucunya dari reruntuhan tembok rumahnya. "Saya tak mengira akan ada peristiwa seperti ini. Awalnya juga menemani cucu tidur. Tapi waktu salat isya itu, tiba-tiba gempa datang dan, ya begini, kepala saya tertimpa tembok saat melindungi cucu saya," ucapnya.
Sima pun mendapat penanganan mobile clinic dokter spesialis bedah dan spesialis anastesi dari Dompet Dhuafa.
Sejak hari kedua pascagempa bumi, Dompet Dhuafa telah menurunkan tenaga medis yang berasal dari Layanan Kesehatan Cuma-Cuma dari bebrapa wilayah di Indonesia. Seperti dokter spesialis Bedah, spesialis Anastesi, Urolog, Spesialis Rehab Medik, dan spesialis ortopedi.
Menangani pasien saat bencana tentu menjadi sebuah tantangan bagi para dokter di lapangan. Seperti yang dialami salah satu dokter spesialis Dompet Dhuafa, Sjarief Darmawan. Namun semangat membantu karena para pengungsi dan korban kesulitan akses kesehatan, membuat para dokter tetap membantu.
“Alhamdulillah saya dan juga rekan-rekan dokter relawan, dapat membantu saudara sesama yang tertimpa musibah di sini. Semoga dapat membantu meringankan beban saudara kita yang tengah dilanda musibah," kata Sjarief Darmawan.
Seminggu sudah tim Disaster Management Centre berada di Lombok dalam penanganan bencana. Tim DMC dan Dompet Dhuafa sudah banyak melakukan kegiatan bagi para pengungsi di Lombok, di antaranya mendirikan posko pengungsian, mendirikan dapur umum lewat mobil Darling (Dapur Keliling), aksi layanan sehat, serta menurunkan tim Psychology First Aid.