REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Atletico Madrid keluar sebagai juara Piala Super Eropa, setelah mengalahkan rival sekotanya Real Madrid. Dalam pertandingan yang digelar di A le Coq Arena, Estonia, Kamis (16/8) dini hari WIB, Atletico menang dengan skor 4-2 atas Real Madrid, melalui babak perpanjangan waktu.
Atletico tampil menekan sejak awal laga. Terbukti, baru dua menit pertandingan berjalan, Los Rojiblancos sudah mampu unggul melalui gol yang dicetak Diego Costa. Kemampuan individu Costa tidak berhasil dibendung oleh lini pertahanan Los Blancos yang dikawal Sergio. Tendangan kaki kanan Costa pun melesat menembus gawang Thibaut Courtois. Atletico memimpin satu angka.
Pertandingan keduanya pun berlanjut. Madrid beberapa kali berupaya membangun serangan lewat Gareth Bale di sisi kanan. Persentase penguasaan bola Real Madrid juga lebih tinggi. Isco menjadi figur sentral Madrid dalam menyerang Atletico Madrid. Peluang sempat tercipta di menit ke-18. Winger Madrid Asensio melepaskan tembakan. Tapi, tembakan Asensio masih bisa ditepis oleh kiper Atletico, Jan Oblak. Sempat kembali menguasai bola, umpan Asensio berhasil dipotong oleh bek Atletico untuk dibuang.
Marcelo juga sempat melancarkan spekulasi dalam upaya Madrid menyamakan kedudukan. Sayang tembakan jarak jauh bek kiri Madrid itu masih melebar jauh di atas mistar. Penyerang Madrid, Karim Benzema mampu menyamakan kedudukan bagi Madrid di menit ke-27 melalui sundulan kepala yang diperoleh dari umpan silang dari Gareth Bale. Keadaan menjadi 1 - 1.
Madrid tampak lebih sering melakukan serangan ketimbang Atletico. Persentase penguasaan bola bun lebih tinggi di Madrid. Sementara Atletico yang membangun serangan lewat Koke dan Griezman lebih jarang membangun serangan. Sayangnya, serangan-demi serangan terus dibangun tanpa membuahkan hasil hingga ke akhir babak pertama.
Babak kedua dimulai dengan upaya serangan yang dibangun Atletico melalui gelandangnya, Antoine Griezmann. Hingga ke menit 54 sejak dimulainya babak kedua, Atletico terus berupaya menyerang. Bahkan, bek madrid Marcelo harus diganjar kartu kuning untuk menghentikan serangan yang dibangun oleh Juanfran.
Madrid pun mengambil alih inisiatif penyerangam lewat kaki Toni Kroos. Kehadiran Luka Modric menggantikan Asensio di menit ke-57 ternyata berhasil menambah penguasaan Madrid di lapangan tengah. Pada menit ke-61, pemain Atletico Correa juga mendapatkan kartu kuning karena melanggar Casemiro. Real Madrid berhasil membalikan keadaan pada menit ke-62.
Tangan pemain Atletico, Juanfran menyentuh bola dari tendangan Toni Kroos di kotak terlarang. Wasit pun memberikan tendangan pinalti untuk Madrid. Ramos, sang kapten yang menjadi Algojo tidak menyia-nyiakan kesempatan itu dan mencetak angka. Madrid unggul 2 - 1 atas rival sekotanya.
Namun, di menit-79, keunggulan Madrid disamakan oleh Atletico. Diego Costa kembali mencetak angka untuk menyamakan kedudukan melalui umpan Correa. Berkat gol dari mantan striker Chelsea itu, kedudukan pun kembali Imbang menjadi 2-2. Skor tersebut terus bertahan hingga peluit panjang yang mengakhiri babak kedua.
Pertandingan pun harus dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu. Di menit ke 99, tendangan volley Saul membuat Atletico kembali unggul. Baru lima menit berselang, Koke mengandakan keunggulan Atletico. Skor menjadi 4 - 2 untuk keunggulan Atletico. Skor tersebut bertahan hingga pertandingan usai.
Dengan kemenangan ini, Atletico pun meraih piala super Eropa. Duel Real Madrid vs Atletico Madrid ini menjadi Piala Super Eropa ke-5 antara sesama klub Spanyol. Los Blancos telah mengemas empat gelar juara Piala Super Eropa, takni pada edisi 2002, 2014, 2016, dan 2017. Karena kalah dalam laga ini, Real Madrid pun gagal sejajar dengan Barcelona dan AC Milan sebagai tim yang paling sering menjuarai Piala Super Eropa dengan koleksi lima gelar.
Sementara Atletico telah meraih kemenangan pada edisi 2010 dengan mengalahkan Inter Milan 2-0. Dua tahun berikutnya, Atletico berhasil mengalahkan Chelsea 4-1. Kemenangan ini menjadi kali ketiga klub berseragam merah putih itu meraih piala super eropa.