REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Kapten Real Madrid, Sergio Ramos, tak ragu gelar juara Eropa akan kembali ke timnya. Itu ia katakan setelah Real Madrid mengalami kekalahan dari Atletico Madrid pada Piala Super Eropa.
Ramos dan kawan-kawan harus mengakui keperkasaan rival sekotanya itu setelah kalah 4-2 melalui babak perpanjangan waktu di Tallinn, Kamis (16/8) dini hari WIB. Dengan demikian, kini Atletico yang menjadi raja di Eropa.
Kekalahan tersebut merupakan yang pertama bagi Madrid di final internasional sejak 2000. Keraguan mereka akan memenangkan pertandingan tersebut sebelumnya muncul terkait keadaan tim setelah Cristiano Ronaldo pindah ke Juventus.
Namun, Ramos, yang membuat Madrid unggul dari titik penalti sebelum gol kedua Diego Costa memaksa tambahan waktu, mengungkapkan optimismenya via media sosial. Ia yakin Madrid akan kembali berjaya ke depan.
"Kami belajar sesuatu dari setiap kekalahan. Kami akan memenangkan lencana ini lagi," tulis Ramos di Twitter dikutip dari laman Four Four Two, Jumat (17/8).
"Tidak ada yang meragukannya. #HalaMadrid kemarin, hari ini, besok dan selamanya."
Pasukan Madrid di bawah asuhan Julen Lopetegui akan membuka kiprah mereka di La Liga pada Senin (19/8) dini hari WIB. Los Blancos akan menjamu Getafe di Santiago Bernabeu.
Madrid harus mengakui keunggulan Atletico 2-4 pada pertandingan selama 120 menit di Stadion A Le Coq Arena, Talinn, Estonia. Laga harus melalui perpanjangan waktu setelah kedua tim bermain imbang 2-2 selama 90 menit. Atletico unggul terlebih dahulu berkat gol tercepat sepanjang sejarah Piala Super Eropa yang dicetak Diego Costa pada detik ke-50.
Madrid berbalik unggul lewat sundulan Karim Benzema pada menit ke-27 dan penalti Sergio Ramos pada menit ke-62. Namun Costa kembali mencetak gol untuk menyamakan kedudukan pada menit ke-79. Atletico berhasil mencetak dua gol pada masa perpanjangan waktu melalui Saul Niguez (98') dan Koke (104').
Ini gelar ketiga setelah 2010 dan 2012, sekaligus rekor 100 persen Atletico di Piala Super Eropa. Bagi Los Blancos hasil ini membuat mereka gagal menyamai catatan lima trofi Piala Super Eropa milik AC Milan dan Barcelona.