Jumat 24 Aug 2018 16:14 WIB

BUMN Kirim Material Bangunan ke Lombok

BUMN mengirimkan lebih dari 30 ton baja lapis untuk proses rehabilitasi.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah warga asing membersihkan puing-puing atap restorannya yang runtuh pasca gempa bumi di kawasan wisata Gili Trawangan, Lombok Utara, NTB, Rabu (8/8). Sejumlah fasilitas publik untuk wisatawan seperti restoran, hotel, jeti pelabuhan dan jaringan listrik rusak terdampak akibat gempa.
Foto: Ahmad Subaidi/Antara
Sejumlah warga asing membersihkan puing-puing atap restorannya yang runtuh pasca gempa bumi di kawasan wisata Gili Trawangan, Lombok Utara, NTB, Rabu (8/8). Sejumlah fasilitas publik untuk wisatawan seperti restoran, hotel, jeti pelabuhan dan jaringan listrik rusak terdampak akibat gempa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengirimkan material bangunan ke Lombok. Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengatakan hal itu dilakukan untuk proses rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan masyarakat yang terdampak gempa di Lombok.

Fajar menjelaskan, pada tahap awal, BUMN mengirimkan lebih dari 30 ton baja lapis seng untuk proses rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan masyarakat yang terdampak gempa. Pengiriman material tersebut menggunakan pesawat bantuan dari Perancis yaitu Airbus A400 yang diberangkatkan dari lapangan udara Halim Perdana Kusuma.

"Pengiriman material ini juga dimaksudkan untuk menekan lonjakan harga serta kelangkaan bahan bangunan di daerah bencana Lombok," kata Fajar di Jakarta, Jumat (24/8).

Dia menambahkan, bantuan material bahan bangunan tersebut diberikan oleh PT Krakatau Steel Tbk sebanyak 20 Ton dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) sebanyak 13 ton. Begitu juga pengiriman material dari PPI sendiri akan dilakukan melalui kerja sama dengan TNI Angkatan Udara.

"Secara teknis, spesifikasi bantuan material yang dikirimkan adalah jenis CRC dengan spesifikasi BjDC 1R dengan ketebalan 0,2 mili meter (mm) dan 0,25 mm serta lebar 914 mm," tutur Fajar.

Fajar menjelaskan baja tersebut kemudian dilapisi dengan galvalu dan galvanis dengan ukuran panjang akhir masing-masing 1829 mili meter dan 3000 mili meter. Sebagai acuan dasar, kata dia,  jika lembaran baja dengan panjang tiga meter sebanyak 7.500 lembar, dapat digunakan untuk mengatapi sekitar 450 rumah tipe 45 atau 700 rumah tipe 21.

Koordinator Tanggap Bencana BUMN Rohan Hafas mengatakan pihaknya saat ini terus mendata kebutuhan untuk proses rehabilitasi dan rekonstruksi. "Untuk membangun kembali Lombok pascagempa, dibutuhkan sinergi seluruh pihak, termasuk badan usaha milik negara. Karena itu, kami terus berkoordinasi dan mendata wilayah-wilayah yang terdampak gempa," kata Rohan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement