Ahad 26 Aug 2018 08:51 WIB

Transaksi Daring di Cina Capai Rp 133.590 Triliun

Jumlah transaksi daring di Cina pada kuartal II 2018 mencapai 14,92 miliar transaksi

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nidia Zuraya
transaksi online
transaksi online

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Transaksi daring di Cina mengalami pertumbuhan pesat di kuartal kedua tahun ini. Seperti dilansir Xinhua pada Ahad (26/8), berdasarkan data Bank Sentral Cina, perbankan di Cina memproses sekitar 14,92 miliar transaksi berbasis daring di kuartal kedua tahun ini.

Angka tersebut mengalami peningkatan 73 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (yoy). Praktis nilai dari jumlah transaksi melalui daring itupun mengalami peningkatan yakni mencapai 62,88 triliun yuan atau setara 9,15 triliun dolar AS (sekitar Rp 133.590 triliun). Nilai tersebut naik 60 persen (yoy).

Industri transaksi daring Cina memang tengah mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini seiring meningkatnya ketersediaan smartphone.

Pada kuartal kedua ini, nilai transaksi daring lembaga non perbankan saja mencapai 48,29 triliun yuan atau naik 53,35 persen (yoy).

Sementara itu, pasar teknologi virtual reality di Cina diprediksi mengalami pertumbuhan pesat dalam beberapa tahun kedepan. Kepala Deputi Pusat Pengembangan Industri Informasi, Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi Cina (MIIT), Wang Peng memperkirakan dua tahun kedepan pasar dari produk-produk teknologi virtual reality akan tembus lebih dari 90 miliar yuan atau sekitar 13,1 miliar dolar AS.

Di mana total tingkat pertumbuhan pertahunnya diperkirakan lebih dari 120 persen. Sebab itu, Pemerintah Cina pun mendorong pengembangan hingga promosi produk-produk teknologi virtual reality. 

“MIIT terus mendung penelitian dan pengembangan teknologi VR, menyiapkan standarisasi industri untuk mempromosikan aplikasi VR,” tutur Wang.

Sebagaimana diketahui, pertumbuhan pasar virtual reality di Cina terus meningkat. Pertumbuhan per tahunnya mencapai 164 persen, hingga 2017 pasar VR di Cina nialinya mencapai 16 miliar yuan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement