Senin 27 Aug 2018 11:18 WIB

Pembunuh Polisi di Aceh Diduga Kelompok Perompak

Kelompok ini sudah tidak terpantau di Aceh Timur.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Muhammad Hafil
Pembunuhan
Pembunuhan

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kepolisian telah menangkap sekelompok orang yang melakukan pembunuhan terhadap Bripka Anumerta Faisal di Pantai Bantayan, Aceh Utara. Berdasarkan penyelidikan lebih lanjut, Polda Aceh menduga bahwa pelakunya adalah kelompok perompak di perairan Aceh.

"Dari hasil penyelidikan tim gabungan Polda Aceh, Polres Aceh Timur dan Polres Aceh Utara, menemukan informasi bahwa kelompok kriminal bersenjata itu dikenal dengan nama "Setan Botak Peureulak" yang diketahui merupakan kelompok perompak laut di perairan Aceh," kata Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Misbahul Munauwar melalaui keterangannya pada Republika.co.id, Senin (27/8).

Dalam penangkapan ini, tim gabungan yang dipimpin Kapolres Aceh Utara, AKBP Ian Rizkian Milyardin, mengamankan enam orang pelaku yang merupakan kelompok kriminal bersenjata, yang mana salah seorang diantaranya tewas setelah berupaya melawan petugas saat akan ditangkap. Penangkapan dilakukan Ahad malam sekitar mulai jam 17.30 wib sampai 20.00 wib di kawasan pertambakan masyarakat Madat di Aceh Timur.

Misbahul mengatakan, keenam pelaku kriminal bersenjata itu yakni SM (28), BH (36) dan SR (43) yang merupakan warga Aceh Timur. Tiga orang lainnya yakni MA (18) warga Langsa dan FS (42) warga Aceh Utara serta ZK (33) warga Aceh Timur yang tewas dalam penangkapan ini karena melawan petugas.

Tim gabungan menangkap para pelaku di kawasan pertambakan masyarakat di salah satu gampong Madat di Aceh Timur setelah melakukan serangkaian penyelidikan dan pengembangan terhadap kasus pengeroyokan dan penusukan tersebut.

Dijelaskannya, kelompok kriminal bersenjata ini memiliki sandi huruf "R" di lambung kapal yang mereka tumpangi. Untuk menghilangkan jejak, kata Misbahul, sandi tersebut sudah dihapus oleh para pelaku namun masih berbekas pasca pembunuhan yang dilakukan terhadap Bripka Anumerta Faisal dini hari.

"Menurut informasi yang didapat bahwa kelompok ini sudah tidak terpantau diwilayah Aceh Timur selama seminggu ini dan dari hasil olah TKP dinyatakan mengarah kepada kelompok ini berdasarkan seluruh data dan informasi yang ditemukan di lapangan," ujar Misbahul.

Sebelumnya diberitakan, seorang anggota Polres Aceh Utara bernama Bripka Anumerta Faisal gugur saat menjalankan tugas. Bripka Anumerta Faisal tewas ditikam oleh pelaku yang awalnya di infokan oleh masyarakat dan diduga menyelundupkan narkoba di kawasan Pantai Bantayan, Aceh Utara, Ahad (26/8).

Bripka Anumerta Faisal tewas dengan sejumlah luka tusuk di bagian mata kiri, perut kiri dan bahu kiri setelah terjadi perlawanan perkelahian saat melakukan pengintaian kelompok kriminal bersenjata di lokasi tersebut berdasarkan informasi masyarakat. Dalam kejadian tersebut terdapat 1 (satu) senjata api jenis Revolver dan 1 (satu) senjata api jenis AK-56 milik Bripka Anumerta Faisal pun diambil para pelaku kelompok kriminal bersenjata usai melakukan aksinya.

Atas kejadian itu, Kapolri telah memberikan Kenaikan Pangkat Luar Biasa Anumerta setingkat lebih tinggi kepada almarhum yang gugur dalam melaksanakan tugas Kepolisian dari pangkat Brigadir menjadi Brigadir Kepala sesuai Surat Telegram Kapolri Nomor : STR/597/VIII/2018 tanggal 26 Agustus 2018. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement