REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) mengaku tidak bisa menjamin India bakal lolos dari sanksi jika mereka membeli peralatan tempur dan sistem pertahanan militer buatan Rusia. India sedang dalam tahap finalisasi untuk membeli sistem rudal S-400 pabrikan Rusia senilai 6 miliar dolar AS.
"Saya akan mengatakan itu agak menyesatkan. Kami masih memiliki kekhawatiran yang sangat signifikan jika India mengejar platform dan sistem baru (dari Rusia)," kata pejabat tinggi Pentagon di Asia Randall Schriver seperti diwartakan Aljazirah, (30/8).
Rusia tengah menghadapi sanksi AS menyusul aneksasi yang mereka lakukan di Krimea. Hal itu membuat setiap negara yang melakukan transaksi terkait pertahanan dan intelejen dengan Moskow terancam menjadi sasaran sanksi tersebut.
Shriver mengungkapkan, sebenarnya Menteri Pertahanan AS Jim Mattis mengaku menentang sanksi untuk dijatuhkan kepada India. Namun, dia mengatakan, presiden memiliki kewenangan sepenuhnya untuk memberi keringanan kepada India atas aktivitas mereka dengan Rusia.
"Saya tidak bisa duduk di sini dan memberi tahu Anda bahwa mereka akan dibebaskan, bahwa kami akan mengabaikan itu. Itu akan menjadi keputusan presiden jika ia dihadapkan pada platform dan kemampuan baru yang didapat India dari Rusia," kata Shriver lagi.
Sementara, pembelian sistem pertahanan S-400 rencananya akan ditandatangani oleh Rusia pada akhir tahun ini. Belanja pertahaan militer itu akan menjadi serangkaian pembelian peralatan tempur India dari Rusia, di mana sebelumnya mereka telah membeli jet serta kapal tempur dan kapal selam.
Shriver mengatakan, pemerintah AS mengaku khawatir dengan belanja tersebut. Dia mengungkapkan, Washington bersedia mengadakan diskusi dengan India untuk menyediakan sistem pertahanan alternatif bagi negara mereka.
India bukan merupakan satu-satunya yang belanja sistem pertahanan militer dari Rusia. Negara lain yang juga melakukan pembelian serupa yakni, Cina, Turki, Arab Saudi, serta Qatar. Kekhawatiran serupa juga diungkapkan AS terkait pembelian S-400 oleh Turki.
S-400 merupakan sistem rudal canggih yang memiliki jangkauan maksimum sejauh 400 kilometer. Alat militer tersebut dianggap sebagai salah satu sistem pertahanan terbaik yang ada saat ini.