REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sedikitnya 9 orang dilaporkan tewas dan lebih dari 300 lainnya luka-luka setelah badai Jebi mendarat di Jepang Selasa (4/9) kemarin. NHK Rabu (4/9) melaporkan Badai Jebi juga menyebabkan sekitar 3.000 orang terkatung-katung di Bandara Internasional Kansai, salah satu bandara utama di Jepang.
Bandara ini tidak bisa difungsikan sementara karena salah satu landasan di bandara tersebut tergenang air akibat badai tersebut. Kementerian perhubungan setempat menyatakan bahwa sejumlah pesawat terendam air yang ketinggiannya mencapai mesin pesawat. Operasional bandara tersebut dihentikan pada Selasa siang.
Sebuah kapal tanker dilaporkan terhempas angin kencang hingga menabrak jembatan yang menghubungkan bandara dengan kota Izumisano di Osaka. Sebelas anggota awak kapal berada di kapal tersebut namun tidak ada yang luka dan telah diselamatkan.
Awak kapal tidak bisa menyalakan mesin kapal tanker tersebut sementara otoritas setempat sedang menunggu cuaca membaik untuk menarik kapal tersebut ke lokasi yang aman. Tabrakan tersebut memutus akses jalan dan kereta ke bandara.
Akses listrik ke sebagian bangunan di terminal bandara juga terputus. Sedangkan sinyal telepon juga buruk.
Para calon penumpang dilaporkan mengantre di suatu toko untuk membeli makanan. Belum bisa dipastikan kapan bandara tersebut kembali beroperasi.