REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Badan Pengawas Pemilu Sumatera Utara merekrut relawan dari berbagai elemen masyarakat untuk menjadi pemantau penyelenggaraan Pemilihan Umum 2014 dan menyukseskan program 'Gerakan Sejuta Pengawas Pemilu.'
Kepada Antara di Medan, Sabtu (1/2), Pimpinan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sumut Bidang Pengawas Pemilu dan Humas Aulia Andri mengatakan, relawan itu akan direkrut dari kalangan mahasiswa, pelajar, LSM, dan berbagai elemen yang peduli terhadap pemilu yang jujur dan berkualitas.
Masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam menciptakan pemilu yang jujur dan berkualitas tersebut dapat mendaftarkan diri ke Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) di kabupaten/kota dan kecamatan.
"Namun bisa juga mendaftar secara online ke website Bawaslu yakni www.awaslupadu.com," katanya.
Menurut Aulia, keterlibatan relawan tersebut sangat dibutuhkan karena pihaknya mengalami kekurangan personel yang akan mengawasi dan memantau tahapan pemilu, terutama mengawasi proses pemungutan suara yang akan dilaksanakan pada 9 April 2014.
Di Sumut, pihaknya hanya memiliki sekitar 18 ribu petugas pengawas lapangan (PPL). Sedangkan tempat pemungutan suara (TPS) yang harus diawasi mencapai 30.273 TPS. "Kami ingin satu TPS ada seorang pengawas. Berarti kita kekurangan personel sekitar 12 ribu lagi," katanya.
Ia mengatakan, untuk menunjang fungsi operasional relawan yang akan menjadi mitra PPL tersebut, pihaknya telah mengusulkan agar pemerintah mengalokasikan anggaran guna menambah jumlah pengawas.
Pihaknya mengapresiasi kebijakan pemerintah yang berencana merealisasikan usulan pengalokasian anggaran untuk opeasional relawan dalam Pemilu 2014 tersebut.
"(Alokasi) itu akan dibahas lagi apakah Sumut bisa mendapatkan kuota secara keseluruhan atau tidak," ujar Aulia.