REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan menteri perindustrian dan perdagangan, Luhut Panjaitan membela Joko Widodo (Jokowi) di hadapan komunitas alumni Universitas Indonesia (UI) berbagai lintas angkatan. Menengenal sosok Jokowi lebih dari enam tahun, ia menilai, Gubernur DKI Jakarta itu bukanlah capres boneka.
Bahkan, apa yang dilakukan Jokowi selama menjabat sebagai wali kota solo atau Gubernur DKI Jakarta sama sekali bukan pencitraan. "Semuanya bukan dibuat-buat tapi memang natural," tegasnya di Jakarta, Ahad (1/6).
Ia juga menegaskan kalau Jokowi bukan merupakan capres boneka. Karena jika dia bertindak dan diyakini benar, maka tidak ada yang bisa menghalanginya. "Beliau (Jokowi) tidak ada yang bisa mengatur, kalau diyakini benar," katanya.
Tokoh senior Partai Golkar, Fahmi Idris mengatakan pasangan Jokwoi-JK mempunyai rekam jejak yang sangat baik dalam pemerintahan. Sehingga akan mampu membawa Indonesia menjadi lebih baik lagi.
Fahmi juga menyatakan dukungan terhadap Jokowi-JK bukan berarti membelot atas keputusan partai yang memberikan dukungan terhadap Prabowo-Hatta. "Dalam pilpres ini sifatnya lebih pribadi jadi tak masalah saya memberikan dukungan kepada Jokowi-JK," tutur alumnus Fakultas Ekonomi UI 1962 tersebut.
Fahmi juga yakin suara Golkar yang memberikan dukungan kepada Jokowi-JK akan mencapai 60 persen atau lebih banyak dari pasangan Prabowo-Hatta.