REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh, Rabu, melantik Guru Besar Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Prof Dr Ir Triyogi Yuwono DEA sebagai rektor perguruan tinggi setempat untuk periode 2011-2015. Staf Humas ITS Surabaya melalui surat elektronik dari Jakarta melaporkan pelantikan itu menandai pergantian Rektor ITS dari Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD kepada Prof Triyogi.
Pelantikan Triyogi bersamaan dengan pelantikan Rektor Universitas Padjajaran, Universitas Tanjung Pura, Universitas Pendidikan Ganesha, Universitas Sebelas Maret dan Direktur Politeknik Negeri Lhoukseumawe. Dalam pesannya, Mendiknas Mohammad Nuh meminta rektor baru agar sungguh-sungguh mengemban jabatannya, sebab tugas utama rektor adalah dosen.
"Hanya diberi tambahan sebagai rektor untuk menjalankan sistem birokrasi. Rektor punya kewenangan dan tanggung jawab untuk menjalankan ranah akademik dan birokrasi," katanya.
Menurut dia, tantangan dunia pendidikan semakin berat ke depan, namun Perguruan Tinggi berpeluang sangat besar untuk mampu menjawab tantangan dan persoalan yang dihadapi bangsa itu. "Kita bagian dari solusi, bukan bagian dari persoalan. Karena itu, harus bisa menyiapkan generasi untuk 100 tahun Indonesia merdeka," katanya.
Sementara itu, Prof Triyogi mengaku dirinya akan langsung berkonsentrasi membesarkan ITS. "Seperti pesan pak Menteri, saya akan langsung bergerak," katanya. Triyogi juga berjanji akan memenuhi kuota 20 persen untuk mahasiswa kurang mampu selama mahasiswa itu mempunyai kemampuan akademik.
"Insya-Allah akan dijalankan. Kalau punya kemampuan akademik yang bagus, kita dorong mereka agar masuk ITS," katanya.
Terkait gugatan dari beberapa Guru Besar ITS atas hasil pemilihan rektor, Triyogi mengaku tidak mempermasalahkan, karena hal itu merupakan hak individu. "Saya sudah tanya kok, ternyata itu gugatan atas nama pribadi. Bukan atas nama ITS, guru besar ITS atau Senat ITS. Jadi saya menghormati mereka," katanya.
Lain halnya dengan Rektor ITS periode 2006-2011, Priyo Suprobo. Ia mengaku akan kembali pada rutinitas yang dulu sebagai dosen. "Kembali mengajar saja," kata Guru Besar FTSP ITS Surabaya itu. Sebelumnya (22/10/2010), Senat Guru Besar ITS menyelenggarakan pemilihan rektor. Dalam pemilihan itu ada tiga orang calon, yakni Priyo Suprobo memperoleh 60 suara, Triyogi Yuwono 39 suara, dan Daniel Rosyid tiga suara.
Hasil itu tidak otomatis dimenangi Priyo karena masih ditentukan suara milik Mendiknas sebanyak 35 persen. Dalam pemilihan pada 12 Januari 2011, Probo memperoleh tambahan dari Mendiknas sebanyak delapan suara, Triyogi 44 suara, Daniel dua suara, dan dua suara tidak sah. Perolehan 83 suara tersebut menjadikan Triyogi terpilih sebagai rektor untuk lima tahun ke depan, sedangkan Priyo 68 suara, dan Daniel lima suara.