REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG – Universitas sebaiknya tidak mengharap lulusannya menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Universitas sebaiknya mendorong agar mahasiswa menjadi enterpreneur yang dapat membuka lapangan kerja.
Hal ini dikatakan oleh Rektor Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, Laode Masihu Kamaluddin, saat menyambut mahasiswa baru, Senin (12/9). "Kita lebih butuh banyak pengusaha, bukan pegawai negeri," katanya.
Menurut Laode, majunya suatu negara dapat tercermin dari seberapa banyak masyarakatnya menjadi pengusaha. Sebab, semakin banyak pengusaha, maka akan mendatangkan banyak keuntungan bagi negara. Keuntungan itu adalah semakin terbukanya lapangan kerja bagi masyarakat luas. Selain itu, dapat memberi pemasukan yang besar dari segi pajak usaha bagi negara.
Namun suatu negara akan sulit maju bila mahasiswanya hanya ingin menjadi PNS saja. Jumlah PNS yang terlalu gendut hanya akan menjadi beban bagi anggaran pembangunan daerah itu. "Karena itu, saya harap mahasiswa lulusan Unissula menjadi seorang enterpreneur, bukan lulusan yang menjadi beban negara," tegasnya.
Lebih lanjut, Laode meyakinkan mahasiswa bahwa mereka tidak salah memilih universitas. Unissula memiliki strategi pengembangan yang tidak dimiliki perguruan tinggi lainnya. Laode memaparkan, kelebihan pertama adalah seluruh mahasiswa Unissula akan dibimbing khatam, lancar membaca, dan menulis Alquran.
Ia mengaku telah memiliki tim khusus untuk memandu mahasiswa agar dapat merealisasikan target itu. Yang kedua, mahasiswa dituntut untuk menguasai Bahasa Inggris dan Arab. "Kami memiliki standard nilai yang harus dicapai mahasiswa," kata Laode.
Yang ketiga, ia ingin agar mahasiswa menguasai teknologi informasi terbaru. Sebab, menurutnya Unissula ingin mewujudkan cyber culture di dalam kampus. Laode percaya, dengan ketiga keunggulan itu, dapat mewujudkan mahasiswa Unissula yang berdaya saing tinggi di tengah masyarakat.